Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam namun Gulf masih betah memejamkan matanya, ia tidak tau jika semua orang sudah menyiapkan kejutan untuknya.
"Kenapa Papa belum bangun, ini sudah malam," Ucap Win.
"Phi! Biar Nata yang membangunkan Buna,"
"Sudah sana cepat,"
Nata pun pergi ke kamar, ia akan membangunkan Buna nya yang masih tidur dengan nyenyak.
"Buna! Bun, bangun sudah malam,"
"Sayang! Ada apa hmmm?"
"Sudah malam Bun, ayo bangun,"
"Jam berapa sekarang? Apa Buna tidur terlalu lama?"
"Sekarang sudah jam tujuh,"
"Apa! Astaga kenapa Nata tidak membangunkan Buna sejak tadi, pasti semua orang saat ini sedang menunggu kita, ayo sekarang kita pulang sayang,"
"Tapi Bun!"
Dengan tergesa Gulf keluar dari kamar sambil menarik Nata, namun saat sudah berada di ruang tamu Gulf terkejut karna semua orang sudah berkumpul disana.
"Selamat ulang tahun Papa," Ucap Win dengan wajah ceria. Tentu saja membuat Gulf merasa terharu.
"Sayang apa ini! Apa kau yang menyiapkan ini semua?"
"Awalnya kami ingin membuat kejutan di rumah, tapi kata uncle disini saja, jadi ya sudah kami membuat kejutan disini di rumah daddy,"
"Di rumah daddy? Daddy siapa Phi?" Jawab Hana.
"Maksud Phi daddy Mild, karna sejak masih di perut uncle Mild yang selalu menjagaku, jadi uncle Mild sudah sama seperti daddy untuk Phi,"
Hampir saja Win keceplosan, tidak mungkin bukan ia mengatakan jika mereka beda Ayah.
"Selamat ulang tahun Papa, ini hadiah dari kami untuk Papa, semoga Papa suka," Ucap Paw.
"Apa lagi ini sayang? Kenapa kalian semua repot-repot membelikan hadiah untuk Papa,"
"Ini hanya hadiah kecil dari dari kami, dan kami membeli ini dengan uang jajan kami yang kami tabung selama satu tahun," Jawab Hana, sikap anak-anak nya membuat Gulf terharu tentu saja.
"Kalian membuat Papa terharu, terimakasih karna selalu menjadi semangat Papa saat Papa lelah,"
"Kami juga sangat menyanyangi Papa," Ucap mereka bertiga secara bersama-sama.
Mereka pun kini saling berpelukan, jika sudah seperti ini Gulf akan terlihat lebih kecil.
"Nata tidak di ajak, huwaaaa.. Daddy,"
"Nata sama uncle saja sana, Papa untuk Phi Win,"
"Huwaaa.. Buna! Phi Win nakal,"
Saat seperti ini mereka semua sangat senang menggoda Nata, apa lagi di saat daddy nya tidak ada sudah pasti tidak ada yang akan membelanya, tapi mereka lupa jika ada kakek mereka yang akan membela Nata selain daddy mereka.
"Kakek! Phi nakal Nata tidak di ajak berpelukan,"
"Sini peluk kakek saja," Ucap Tuan Mario.
"Ndak mau! Nata maunya sama Buna,"
"Ya sudah sana! Heii kalian ajak cucu kecil ku, jika tidak nanti aku pukul kalian semua,"
Nata sangat senang saat semua orang di marahi kakek nya, karna kakek nya akan selalu membelanya seperti daddy nya.
"Sudah-sudah lebih baik kita makan malam, nanti kita bisa bicara lagi setelah makan," Ucap Mild.
"Uncle Mild masak apa?" Tanya Win.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Kasta (END)
General FictionSebuah kasta harus menjadi penghalang mereka Lalu apa yang akan terjadi? Mereka akan hidup bersama atau akan tetap terpisah dengan keadaan?