Saat ini Gulf dan Win sedang di perjalanan, setelah dari sekolah Gulf memutuskan mengajak Win ke tempat hiburan tapi bocah kecil itu tetap menampakkan wajah sendunya,
"Sudah sampai, ayo kita turun,"
Win tetap menurut pada Papa nya namun dia engan melihat wajah Papa nya, sikap Win yang seperti ini tentu saja membuat Gulf sedih.
"Nanti Win boleh beli apa saja, dan boleh bermain sesuka Win,"
Tidak ada jawaban Win berjalan mendahului Gulf sedangkan Gulf hanya bisa menarik nafas dalam-dalam.
"Tharn, maafkan aku karna sudah membuat putra mu bersedih,"
Saat ingin mengejar Win tiba-tiba ada yang memanggilnya membuat Gulf menghentikan langkahnya.
"Gulf!"
"Mild, benarkah itu kau?"
"Iya ini aku, apa kabar mu?"
"Kabar ku baik, kau sedang apa disini?"
"Aku sekarang bekerja disini, aku bosan di kampung,"
"Maaf ya, karna butik tutup kau jadi harus mencari pekerjaan di tempat lain,"
"Tidak apa-apa, tapi jika kau ingin buka butik lagi aku siap bekerja dengan mu lagi,"
"Akan aku pikirkan,"
"Kau bersama siapa kesini?"
"Bersama Win,"
"Dimana dia? Sudah lama aku tidak melihatnya,"
"Dia ada disana, ayo kita hampiri pasti nanti dia sangat senang bertemu denganmu,"
Gulf dan Mild menghampiri Win yang tengah duduk di dalam restoran, saat ada suara asing yang memanggilnya Win menolehkan kepalanya, dan berlari menghampiri Mild.
"Uncle!"
"Aihh, kau sudah besar dan lebih tinggi dari uncle,"
"Karna aku makan banyak, apa lagi sekarang Daddy sudah pulang,"
"Daddy? Sudah pulang? Apa maksudmu?"
"Sekarang Win tidak kesepian lagi karna Daddy sudah pulang, ayo uncle harus berkunjung ke rumah Kakek agar uncle percaya jika Daddy Tharn sudah kembali,"
Mild minta penjelasan pada Gulf karna setau dia Tharn belum kembali sejak kejadian itu, dan sudah hampir enam tahun lamanya namun kenapa tiba-tiba Win berkata jika Daddy nya sudah kembali.
"Sayang, ayo kau pesan minuman untuk uncle,"
"Uncle mau minum apa?"
"Apa saja, sama kan dengan mu,"
Dengan hati senang Win berlari kearah kasir dan memesan minuman untuk tiga orang.
"Gulf, jelaskan padaku,"
"Bagaimana aku menjelaskan padamu, aku sendiri bahkan tidak tau permainan apa yang sedang Tuhan mainkan untuk ku dan putra ku,"
"Maksudmu apa Gulf, apa benar Tharn sudah kembali?"
"Dia bukan Tharn, namun wajahnya sangat mirip bahkan aku tidak bisa membedakan, yang membedakan hanya identitasnya saja,"
"A-apakah itu benar? Bagaimana bisa jika mereka tak kembar mempunyai wajah yang sama,"
"Entahlah, dia putra dari paman Max, mereka sudah satu minggu berada di rumah dan bahkan Mew sekarang bekerja di perusahaan Ayah,"
"Mew?"
"Ya, dia namanya Mew suppasit, dia orang yang lembut dan sangat perhatian pada Win, membuat Win sangat nyaman berada di dekatnya,"
"Apa jangan-jangan dia gagar otak? Bisa jadi bukan saat Tharn di buang dia mengalami itu saat kepalanya terbentur,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Kasta (END)
General FictionSebuah kasta harus menjadi penghalang mereka Lalu apa yang akan terjadi? Mereka akan hidup bersama atau akan tetap terpisah dengan keadaan?