Hari ini cuaca masih sama kota Bangkok tidak berhenti di guyur hujan sejak kemarin, gerimis kecil masih mendominasi karna bulan ini memang sedang musim hujan, bau asap nikotin bercampur kopi hitam menjadi satu siapa pun yang mencium aroma itu sudah pasti akan sangat tergiur terlebih lagi saat hujan seperti ini banyak orang butuh menghangatkan tubuhnya.
"Tharn!"
"Pagi Mild,"
"Apa kau sejak tadi disini?"
"Setengah jam yang lalu,"
"Lain kali kau bisa berangkat siangan sedikit, daripada harus menunggu seperti ini,"
"Tidak apa-apa di rumah aku sudah tidak memiliki pekerjaan, jadi daripada berdiam diri lebih baik aku berangkat kerja,"
"Kau sangat rajin sekali, sudah ayo kita masuk dan membenahi barang yang kemarin,"
Sebelum masuk Tharn menghabiskan kopinya terlebih dulu, karna dia tidak ingin mengotori butik milik Gulf.
"Apa kau sudah sarapan?"
"Aku tidak pernah sarapan,"
"Kenapa?"
"Tidak suka saja, aku kalau pagi lebih suka minum kopi,"
"Lalu! itu apa yang kau bawa?"
"Ini bekal ku untuk makan siang nanti,"
"Kau masak sendiri?"
"Tentu saja aku masak sendiri, karna aku memang tingal sendiri di apartemen kecil peninggalan orang tua ku,"
"Jadi, kau sudah tidak memiliki orang tua?"
"Orang tua ku sudah meninggal saat aku kecil, mereka mengalami kecelakaan dan meninggalkan ku seorang diri, dan seperti ini hidup ku seperti tidak memiliki tujuan hidup,"
"Apa kau tidak memiliki saudara?"
"Ada, namun mereka tidak ingin mengasuh bocah brandalan seperti ku,"
"Lalu! Apakah kau sudah memiliki kekasih? Maksudku jika kau punya kekasih ada yang mengurus mu,"
"Siapa yang mau dengan laki-laki miskin seperti ku? mereka baru dekat dengan ku dan mengetahui aku bekerja serabutan membuat mereka pergi begitu saja,"
"Bersabarlah, suatu saat akan ada yang menerimamu apa adanya, kau laki-laki baik tidak mungkin tidak ada yang mau dengan mu,"
"Semoga saja Tuhan berpihak padaku, Mild tumben Bos belum datang?"
"Mungkin dia sedang dalam perjalanan,"
"Apa dia sudah memiliki kekasih?"
"Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Hanya ingin tau saja,"
"Dia masih single entah apa yang dia pikirkan, dia mempunyai segalanya namun dia belum menemukan belahan jiwanya,"
"Mungkin belum bertemu dengan jodohnya,"
"Mungkin saja, sudahlah tidak perlu di bahas lagi, ayo lebih baik kita bereskan semua ini, mumpung masih pagi,"
Setelah sedikit berbincang akhirnya Tharn dan Mild pun membereskan barang yang kemarin datang, karna hari ini akan di ambil pemiliknya.
Hingga tak terasa jam sudah menujukan pukul sebelas siang namun Gulf tak kunjung datang, Mild sudah mencoba menghubunginya namun nihil tidak ada jawaban.
Di lain tempat.
"Bagaimana Phi?
"Jangan sekarang, karna Paman ada bersamanya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Kasta (END)
General FictionSebuah kasta harus menjadi penghalang mereka Lalu apa yang akan terjadi? Mereka akan hidup bersama atau akan tetap terpisah dengan keadaan?