Setelah di jemput Ayah nya di supermarket kini Gulf sudah berada di rumah, ia kesal dan marah pada suaminya karna sejak tadi tidak dapat di hubungi.
"Tuan! Aku sudah menemukan lokasinya, tapi sepertinya ia berpindah-pindah tempat," Ucap Apo.
"Benarkah! Jika seperti itu akan mudah bagi kita untuk menemukannya,"
"Semoga saja Nata tidak melepas jam tangannya, agar kita tetap bisa melacak lokasinya,"
Tidak lama Mew dan Zee pun datang, mereka kompak saat baru datang menanyakan sesuatu yang tidak mereka mengerti, membuat Gulf sangat kesal dengan tingkah dua orang itu.
"Ayah! Ada apa? Kenapa Gulf menagis?"
"Kenapa ponsel mu tidak dapat di hubungi?"
"Entahlah! Mew pun tidak mengerti,"
"Apa kau tau! Anak mu di culik?"
"Apa? Bukankah tadi pagi masih baik-baik saja, bagaimana mungkin,"
Dengan segera Mew menghampiri Gulf menanyakan perihal kejadian yang sebenarnya.
"Sayang! Tolong ceritakan padaku, bagaimana ini bisa terjadi,"
"Hiksss.. Harusnya saat aku menghubungimu kau menjawab panggilan ku, agar bisa cepat menemukan putriku namun kau mengabaikannya kau mengabaikan pangilan ku, hiksss.."
"Beritatau aku dimana mereka membawa Nata pergi, biar aku mencarinya,"
"JIKA AKU TAU MEREKA MEMBAWA PUTRIKU PERGI KEMANA, AKU TIDAK AKAN ADA DISINI, APA KAU MENGERTI?"
"GULF!" Teriak Tuan Mario pada putranya, karna ia sudah berani berkata kasar pada suaminya, dan Tuan Mario tidak suka dengan sikap Gulf yang seperti ini.
"Ayah tau! Putriku sedang ketakutan di luaran sana, dan dia menanyakan hal bodoh padaku, lalu aku harus menjawab apa yah,"
"Tapi tidak dengan kau berteriak seperti itu, lihat biar bagaimana pun dia suamimu, dia hanya menanyakan dimana kejadiannya,"
Karna merasa kesal Gulf pun pergi dari rumah, ia akan mencari putrinya sendiri Gulf merasa jika semua orang tidak berguna, sedangkan Mew yang melihat istrinya pergi begitu saja pun menghalangi nya.
"Menyingkir lah!"
"Aku tidak akan membiarkanmu pergi, cepat masuk kamar,"
"Mew!"
"Aku katakan sekali lagi, cepat masuk Gulf,"
"Aku tidak mau! Putriku membutuhkanku Mew dia mencariku, pasti dia sedang ketakutan dan menangis jadi biarkan aku pergi aku mohon, hiksss...biarkan aku pergi Mew Nata membutuhkan ku, hiksss... "
Melihat istrinya menangis membuat Mew menjadi tidak tega, ia pun memeluk istrinya dan mengusap bahu bergetar itu dengan sayang.
"Sabar sayang, percayalah jika Nata saat ini dalam keadaan baik-baik saja, aku berjanji akan mencarinya dan membawanya pulang dengan keadaan selamat,"
"Aku tidak ingin terjadi hal buruk pada putriku, cari dia Mew dan bunuh yang sudah berani menyentuh dan menyakiti putriku,"
"Jangan hawatir sayang, aku akan melenyapkan siapun yang sudah berani menganggu keluarga kecil ku,"
Saat ini selain menjadi seorang CEO Mew pun menjadi seorang mafia, ia akan membasmi siapapun yang sudah berani menyentuh keluarga kecilnya, dan ia tidak akan mengampuni siapapun karna sudah berani menyentuh harta yang paling berharga.
"Sekarang, kau harus istirahat, ayo aku antar kekamar,"
Mau tidak mau Gulf pun menuruti apa yang dikatakan oleh Mew, jika ia pergi pun akan sangat percuma karna tidak akan menemukan putrinya dimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Kasta (END)
General FictionSebuah kasta harus menjadi penghalang mereka Lalu apa yang akan terjadi? Mereka akan hidup bersama atau akan tetap terpisah dengan keadaan?