part 33

1.2K 165 17
                                    

Hari pernikahan pun di gelar di sebuah gedung mewah Tuan Mario dan Zee mempersiapkannya hanya dalam kurun dua hari sedangkan Tuan Max hanya bisa menggelengkan kepalanya saat mendengar kabar ini, bukankah semua ini serba mendadak namun dia senang karna dia akan mempunyai cucu lagi.

"Kalian berdua memang sangat menyebalkan, bagaimana bisa ini terjadi! untung saja Ayah mu orang berduit jika tidak?"

"Pa! ini semua adalah idenya Mew,"

"Sayang! aku tidak mengatakan jika besok kita akan menikah, tapi kau sendiri yang mengatakan pada Ayah jika aku harus menyiapkan pernikahan kita,"

"Lalu? Kau akan menyalahkan ku?"

"Tidak! untuk apa aku menyalahkan mu,"

"Sudah-sudah kenapa kalian malah bertengkar! Papa akan menemui teman Papa dulu,"

Tuan Max pun pergi dari hadapan pengantin baru itu, dan mereka berdua pun tetap melanjutkan pertengkarannya.

"Ini semua gara-gara kau,"

"Kenapa jadi aku?"

"Sudahlah lebih baik kau diam Mew,"

"Aku sudah diam, tapi kau yang bicara terus,"

"Aku bilang diam, kau mengerti tidak?"

"Iya aku mengerti," Jawab Mew.

Tidak lama Zee datang dengan membawa ice cream, Mew yang melihat itupun langsung merebutnya membuat Zee sedikit kesal.

"Apa yang kau lakukan?"

"Ambil lagi yang banyak untukku cepat,"

"Tidak mau, kembalikan itu milikku,"

Bukannya mengembalikan Mew malah menghabiskan hingga tak tersisa membuat Zee semakin kesal.

"Kenapa kau habiskan! Itu milikku,"

"Kau bisa ambil lagi, ini aku kembalikan tempatnya,"

"Kenapa kau sangat menyebalkan! Jika kau mau kau bisa ambil sendiri kan?"

"Aku sedang menerima tamu, bagaimana aku bisa berjalan kesana-kesini nanti yang ada Ayah memarahiku,"

"Halah alasan saja,"

"Sudah cukup, kenapa kalian malah bertengkar? Membuat kepala ku sakit saja," Ucap Gulf yang melihat keributan tak berfaedah itu.

"Semua ini gara-gara kau," Ucap Mew.

"Kenapa aku! Jika kau mau kau bisa mengambilnya sendiri," Jawab Zee.

"Sudah Phi, lebih baik kau pergi temani Phi Nunew saja sana,"

Akhirnya Zee mengalah daripada membuat Gulf marah, dan menemui New yang tengah berbincang dengan temannya.

"Sayang! aku lelah ingin istirahat,"

"Acaranya masih lama, jika kita istirahat nanti siapa yang akan mengantikan kita?"

"Biarkan saja, lebih baik kita ke kamar yuk,"

"Mau ngapain ke kamar? Lagi pula ini belum waktunya kita istirahat,"

"Ya kan kita pengantin baru, masa ga ada malam pertama?"

"Ingat Mew, malam pertamamu sudah jadi di perutku, lalu untuk apa kita menghabiskan malam pertama?"

"Kenapa kau tidak romantis?"

Mew kesal tentu saja, istrinya ini apa tidak mengerti jika pengantin baru sudah pasti ada malam pertama yang harus mereka habiskan semalaman, namun yang di katakan Gulf tentu ada benarnya untuk apa ada malam pertama jika setiap malam saja mereka sudah menghabiskan waktu hanya untuk bercinta.

Beda Kasta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang