Ahhhh..
"Mew! Hentikan,"
"Sebentar lagi sayang,"
"Ta-tapi aku sudah lelah,"
"Aku janji setelah ini aku akan menyudahinya,"
"Tapi sejak tadi itu yang kau katakan, hikss.."
"Jangan menangis sayang,"
"Tapi aku sudah lelah,"
Mew pun mencium bibir plum itu, dia mengajak istrinya berciuman agar istrinya itu diam, sedangkan di bawah sana Mew tidak berhenti menghentakkan pinggulnya dalam-dalam dan semakin lama hentakan itu semakin kuat membuat Gulf semakin di buat tak berdaya.
Mew mencoba membalikan istrinya dengan posisi tengkurap lalu setelah itu ia memasukkan kembali miliknya dalam-dalam, Gulf hanya bisa pasrah saat Mew terus menerus mengagahi dirinya, dan tidak lama Mew pun mencapai klimaksnya dan seketika Mew menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh milik istrinya.
"Mew! Menyingkir lah kau berat,"
"Sebentar sayang, dia masih ingin didalam sana,"
"Aku lelah, cepat keluarkan dia dari sana,"
Mew menciumi punggung istrinya, sungguh jika istrinya tidak mengeluh ia masih ingin mengagahi istrinya.
"Hentikan Mew, jika tidak aku akan benar-benar memukulmu,"
Bukannya menyudahi Mew malah melakukannya lagi, bahkan kini ia semakin bernafsu saat melihat bagaimana wajah istrinya menikmatinya, Mew tidak akan tahan saat melihat bagaimana wajah Gulf berkeringat itu akan terlihat sangat sexy.
"Aku akan benar-benar memukulmu Mew, ahhhh.."
"Aku tidak bisa berhenti sayang, karna kau begitu nikmat, aku ingin melakukan sepanjang hari,"
"Aku tidak ingin tau, setelah ini kau harus menyudahi,"
"Aku tidak janji,"
Setelah itu hanya terdengar suara desahan dan erangan, Mew benar-benar membuat Gulf tak berdaya Mew sengaja melakukan itu agar istrinya itu hamil lagi supaya angota keluarganya bertambah dua lagi.
Karna merasa lelah Gulf pun tertidur dengan keadaan tubuh masih polos dan hanya di tutupi selimut, sedangkan Mew langsung membersihkan dirinya ia mengantisipasi jika sewaktu-waktu putri kecilnya datang.
"Sayang! Mandi dulu yuk,"
"Nanti saja, tubuhku benar-benar tidak memiliki tenaga Mew,"
"Aku gendong,"
"Hiksss.. Aku tidak mau, ini semua karnamu tubuhku rasanya remuk,"
"Ingat! Kau sendiri bukan yang ingin bermain kuda-kudaan, aku hanya menuruti saja,"
"Tapi tidak berjam-jam juga,"
"Iya maaf! Ayo sekarang kau harus mandi takut nanti anak-anak datang,"
"Mandiin tapi ya,"
"Iya sayang!"
"Gendong!"
"Sudah punya anak tiga masih saja manja, bagaimana jika nanti menambah dua lagi apa akan seperti ini juga?"
"Maksudnya apa?"
"Maksudnya! Semoga saja benih yang sudah aku tanam semalam akan menjadi kacang di dalam perutmu,"
"Ihh.. Aku belum siap jika aku harus memiliki anak lagi,"
"Kenapa?"
"Kau saja tidak berguna saat aku melahirkan Paw dan juga Hana, jadi jangan ingin menambah lagi jika kau tidak mau menemaniku saat aku melahirkan,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Kasta (END)
Ficción GeneralSebuah kasta harus menjadi penghalang mereka Lalu apa yang akan terjadi? Mereka akan hidup bersama atau akan tetap terpisah dengan keadaan?