part 42

985 148 11
                                    

Dua hari setelah kejadian itu kini hubungan mereka sudah membaik lagi, karna Gulf tidak pernah berhenti meminta maaf pada Mew.

"Apa kau sudah mau berangkat?"

"Iya sayang! Jagain Win baik-baik di rumah ya,"

"Iya! Pasti akan aku jagain, sudah sana berangkat,"

"Salam sama si kembar, dan tumben sekali mereka belum bangun?"

"Mungkin karna mereka kelelahan, karna sejak semalam mereka menemani Phi nya sampai larut,"

"Mereka memang tidak dapat dipisahkan,"

"Seperti kau dan aku,"

"Apa benar seperti itu?"

"Sudahlah! Aku malas berdebat denganmu,"

"Jangan marah, aku hanya bercanda,"

"Hentikan Mew! Jangan seperti ini,"

"Jangan berisik sayang,"

"Kau mau apa?"

"Jika hanya melakukan sekali, bukankah tidak masalah?"

"Katanya kau sudah ingin berangkat? Cepat sana,"

Mew terus mendorong Gulf hingga tepat di depan lemari kaca, membuat Gulf sedikit kesal tentu saja.

"Akhhh.. Hentikan Mew, kenapa kau menelanjangi ku?"

"Nanti kau akan tau apa yang akan aku lakukan padamu,"

"Mew! Jangan macam-macam, akhhh,"

Gulf hanya bisa mendesah saat mendapat sentuhan di tubuh polosnya itu, setelah puas membuat istrinya tak berdaya Mew membawa Gulf kearah kasur, dan tentu saja ia langsung membuka gesper dan celananya, Gulf yang melihat itu hanya bisa diam bahkan setiap melihat benda gagah milik suaminya Gulf merasa takut, namun saat benda tumpul itu memasuki dirinya Gulf akan terus mendesah pasrah.

"Kali ini! Aku tidak akan memaafkan mu, kucing nakal,"

"Mew! Hentikan nanti Hana dan Paw mencariku,"

"Stts.. Itu tidak mungkin sayang, dan kau tenang saja karna pintu sudah aku tutup rapat,"

"Dasar licik, cepat lepaskan aku,"

Karna istrinya ini tidak mau diam Mew pun membungkam mulutnya dengan ciuman, dan tidak sampai disana bahkan tubuh polos itu saling menempel memberi kehangatan.

"Aku akan memasuki mu, bersiaplah,"

"Dasar sialan!"

Dan saat itu juga Gulf merintih kesakitan karna Mew memasukinya secara paksa.

"Kenapa kau menyakiti ku?"

"Apa sangat sakit?"

"Pertanyaan macam apa itu?"

"Maaf sayang, pasti setelah ini kau akan merintih kenikmatan, dan akan minta lagi dan lagi,"

"Tidak usah banyak bicara Mew, cepat lakukan apa yang ingin kau lakukan,"

Dan setelah itu hanya ada suara rintihan dan erangan, janji satu kali namun Mew memintanya berkali-kali membuat Gulf sangat kesal.

"Terimakasih untuk pagi ini sayang,"

"Jatah mu untuk bulan ini sudah habis, jangan memintanya lagi,"

"Kenapa begitu? Tadi kan hanya lima kali ngeluarinya,"

"Kau bilang hanya lima kali? Dasar otak mesum,"

"Sayang! Kau mau kemana? Sayang,"

"Mau mencari istri, kau pikir aku tidak lelah kau tunggangi setiap hari,"

Beda Kasta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang