part 50

1K 142 10
                                    

"Ada apa! Kenapa melamun?"

"Tidak ada! Anak-anak dimana sayang,"

"Mereka ada di kamarnya, hanya Nata yang sedang pergi bersama Phi Zee,"

"Pergi kemana?"

"Biasa, mungkin juga ke Mall,"

Gulf naik keatas kasur lalu menyandarkan dirinya pada dada bidang Mew.

"Nyaman sekali, sudah sangat lama kita tidak seperti ini,"

"Bagaimana kita mau seperti ini, jika baru duduk berdua saja sudah ada yang memisahkan,"

"Kau tau! Nata itu sangat pintar dan manis,"

"Sama persis denganmu, tingkahnya,"

"Karna aku yang mengandung dan melahirkan,"

"Sayang!"

"Hmmm!"

"Sudah dua minggu lebih setelah kita pulang dari liburan, kenapa dia belum hadir juga,"

"Siapa yang belum hadir?"

"Malaikat kecil, bukankah kita bahkan melakukannya hampir setiap malam selama beberapa tahun ini,"

Gulf mengengam tangan Mew lalu dia meletakkan tangan kekar itu di atas perut ratanya, terlukis jelas dari raut wajah Mew jika ia sangat berharap  mendapat kabar baik dari istrinya.

"Maafkan aku yang tidak bisa mengabulkan keinginanmu, maafkan aku jika aku sudah membohongimu selama lima tahun ini,"

"Apa yang kau katakan, membohongi aku yang seperti apa?"

"Jika aku mengatakan padamu, aku takut kau kecewa padaku, dan aku takut kau meninggalkan aku,"

"Katakan sayang! Ada apa?"

Mew mulai hawatir saat ini, apalagi saat melihat wajah sendu istrinya.

"Sayang! Katakan saja jangan kau simpan sendiri,"

"Mew! Aku tidak bisa hamil lagi, karna dokter sudah mensterilkan kandunganku, alasannya karna aku sudah melahirkan tiga kali, jika aku sampai mengandung dan melahirkan lagi resikonya akan sangat fatal,"

Tubuh Mew terasa bergetar saat mendengar apa yang di katakan istrinya, dan kenapa baru sekarang istrinya itu memberitahunya.

"Aku bisa mengandung dan melahirkan, namun kau harus memilih salah satu dari kami,"

"Aku tidak akan membiarkanmu pergi, kau akan tetap bersamaku kita sudah berjanji akan menghabiskan waktu bersama, dan melihat anak-anak tumbuh dewasa dan mereka menikah,"

"Maafkan aku Mew, maaf,"

"Kau tidak perlu minta maaf sayang, disini aku yang salah harusnya tidak memintanya, sudah cukup dengan mereka saja,"

Mew menangis dalam pelukan istrinya, bahkan ia tidak menyangka jika selama ini istrinya menyimpan beban selama bertahun-tahun, Mew yakin jika istrinya tidak ingin membuatnya menjadi sedih jika ia tau tentang ini.

"Kenapa kau tidak bercerita padaku sejak dulu?"

"Bagaimana aku memberitahumu! Jika kau selalu antusias ingin memiliki anak lagi, aku tidak tega melihat senyum dan kebahagiaan di wajahmu hilang seketika saat aku menceritakan semua ini padamu, kau selalu mengatakan ingin memiliki seorang anak lagi dengan wajah ceria, bagaimana mungkin aku tega melakukan itu,"

"Sayang! Maafkan aku sungguh,"

"Sekarang kau sudah tau bukan! Bagaimana aku apa kau masih ingin bersamaku? Aku tidak akan melarangmu jika kau ingin menikah lagi dan memiliki anak lagi aku tak mengapa,"

Beda Kasta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang