part 43

900 145 12
                                    

Saat mendapat kabar Mew pun bergegas pulang, di sepanjang jalan Mew tidak tenang memikirkan Gulf.

"Daddy!" Panggil Paw saat melihat Mew datang.

"Dimana Papa mu?"

"Gulf ada di kamar," Jawab Zee.

Dengan tidak sabar Mew berlari menaiki anak tangga, Mew pergi ke kamarnya ia ingin tau bagaimana keadaan istrinya saat ini.

"Sayang!"

"Mew!"

Mew yang melihat Gulf tengah duduk di lantai dengan wajah sembab pun langsung memeluknya.

"Sudah jangan menangis lagi, percayalah semua akan baik-baik saja,"

"Maafkan aku, harusnya aku lebih hati-hati lagi, harusnya aku tidak ceroboh lihatlah karna kecerobohan ku, kini putra ku membenciku, hiksss,"

"Sudah sering aku katakan, jangan sembarangan dalam berucap apalagi saat di rumah ada Win, sudah biar nanti aku yang bicara padanya,"

"Tidak Mew! Jangan lakukan itu aku takut dia mengatakan hal yang tidak-tidak padamu,"

Benar apa yang di katakan Gulf, bahkan jika nanti Win menyakan apa yang terjadi pada Tharn Mew tidak akan punya jawabannya.

"Lalu! kita harus bagaimana sayang?"

"Akupun tidak tau, dan yang bisa menjelaskan hanya Ayah,"

"Kita harus menjelaskannya bersama-sama, jika hanya Ayah kasihan Ayah,"

"Mew! Aku ingin tau keadaan putra ku, bahkan ia belum makan sejak tadi, aku takut terjadi sesuatu padanya dan aku tidak akan saggup,"

"Tidak akan terjadi sesuatu padanya, aku akan meminta pada Zee untuk melihatnya, kau tunggu disini dulu,"

Mew keluar kamar dan saat itu juga ia melihat Ayah mertuanya tengah mengetuk-ngetuk pintu kamar Win.

"Ayah!"

"Mew! Bagaimana keadaan Gulf?"

"Dia baik, namun tidak berhenti menangis,"

"Kenapa bisa terjadi! Jika sudah begini bagaimana? Sudah pasti nanti Win pun akan membenciku setelah mengetahui fakta jika aku yang membuang Tharn,"

Mew pun tidak tau harus berbuat apa, karna Mew tidak tau masalah awalnya dan sampai ia bertemu dengan Win yang pada saat itu membutuhkan sosok seorang Ayah.

Ceklek...

Pintu terbuka dari dalam dan dengan segera Mew menghampiri Win.

"Sayang! Bagaimana keadaanmu? Papa mu bilang kau belum makan seharian,"

"Tidak perlu perdulikan aku,"

"Daddy perduli padamu, Daddy juga sangat menyanyangimu,"

"Tapi kau bukan Daddy ku, kau hanya orang yang sama dengan Daddy ku, lihat foto yang disana? Itu adalah Daddy ku dan kau hanya seorang pembohong seperti Papa, yang tidak pernah memikirkan perasaan ku,"

"Win sayang! Jangan bicara seperti itu sayang, biar bagaimanapun dia adalah Daddy mu, yang menemanimu saat kau kesepian," Ucap Tuan Mario.

"Aku tidak pernah memintanya datang dan menjadi Daddy ku, itu yang harus kakek tau, jika tidak ada lagi yang ingin kakek bicarakan Win ingin istirahat,"

"Kakek ingin bicara padamu,"

"Baiklah! Kakek boleh masuk dan hanya ada kita berdua saja,"

"Nak Mew, pergilah ke kamar mu lagi, dan temani Gulf tenangkan dia dan katakan padanya jika aku yang akan bicara padanya,"

Beda Kasta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang