"Kana, sayang!"
"Tharn!"
Tharn melebarkan tangannya untuk menyambut Gulf dengan pelukan hangatnya, Gulf berlari menghampiri laki-laki yang iya sangat rindukan itu, Gulf memeluknya sangat erat hingga rasanya begitu sesak.
"Aku merindukanmu, kenapa kau lama sekali perginya,"
"Maafkan aku sayang, sudah jangan menangis lagi bukankah sekarang aku sudah ada disini bersamamu,"
"Katakan padaku selama ini kau pergi kemana? Kau tau setiap hari aku tidak pernah bosan mencarimu,"
"Aku berada di tempat yang sangat jauh, dan membutuhkan waktu lama untuk ku datang kesini, maafkan aku jika aku membuatmu menunggu terlalu lama,"
"Kau jahat kau membuat ku dan putra mu menderita bertahun-tahun,"
"Aku mengaku salah, sini lihat aku sayang,"
Gulf sesenggukan bahkan dia tidak percaya jika saat ini dia bertemu dengan Tharn, laki-laki yang begitu amat iya cintai.
"Jangan menangis lagi aku tidak suka melihatnya,"
"Jika kau tidak suka melihatku menangis jangan pernah kau pergi lagi, aku dan Win membutuhkan mu,"
Tharn memandangi wajah yang semakin hari semakin cantik itu, di kecup nya setiap inci wajah cantik Gulf lalu dia menghisap bibir Plum milik Gulf bibir kesukaannya.
"Kau semakin cantik, pantas saja jika banyak pria yang menyukaimu,"
"Apa maksudmu?"
"Apa kau mencintainya?"
"Aku hanya mencintaimu, tidak ada orang lain,"
"Apa kau yakin?"
Gulf tidak mengerti apa yang Tharn bicarakan, namun saat mengingat kembali Gulf ingat dengan Mew.
"Ma-maafkan aku,"
"Jika kau mencintainya aku tak mengapa, bukankah dia pria yang baik mau merawat putra kita dengan kasih sayangnya, bahkan dia tulus padamu,"
"Apa yang kau katakan, walaupun dia baik dan perhatian pada kami tapi kalian tetap berbeda,"
"Kana, aku hanya ingin melihatmu dan Win hidup bahagia, jika kau mencintainya aku tak mengapa aku ihklas melepaskanmu,"
"Tharn, aku mohon jangan katakan apapun lagi, aku mencintaimu a-aku hanya merasa nyaman saat bersamanya,"
Entahlah Gulf merasa sangat sedih saat Tharn mengatakan itu, seakan-akan Tharn sudah tidak ingin bersamanya.
"Tharn, katakan padaku, apa kau sudah tidak mencintai ku lagi?"
"Aku akan tetap mencintaimu, walaupun kau bersamanya,"
"Kenapa kau ingin sekali aku bersamanya? Apa kau sudah tidak ingin kembali padaku, apa kau sudah melupakan janjimu dulu?"
"Aku tidak pernah melupakan janji ku, bahkan saat ini aku sudah datang menemuimu,"
"Ayo ikut aku pulang ke rumah, kita temui Ayah,"
"Aku tidak bisa, maaf,"
"Tapi kenapa? Kau tidak perlu hawatir, karna Ayah sudah memaafkan mu dan merestui hubungan kita, bahkan Ayah tidak pernah bosan mencarimu,"
Tharn hanya diam memandangi Gulf, hatinya terasa pilu saat melihat wajah Gulf menangis sedih.
"Sayang, aku mohon ayo ikut dengan ku, kita temui Ayah dan setelah itu kita menikah dan hidup bahagia seperti yang sudah kita rencanakan dulu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Kasta (END)
General FictionSebuah kasta harus menjadi penghalang mereka Lalu apa yang akan terjadi? Mereka akan hidup bersama atau akan tetap terpisah dengan keadaan?