part 3

1.3K 166 5
                                    

"Gulf!" Sapa Zee.

"Phi Zee!"

"Apa kau sudah selesai?"

"Sebentar lagi Phi, biarkan Tharn memasukan barang-barang nya terlebih dulu,"

"Apa barang nya baru datang?"

"Iya, baru datang,"

"Biar cepat selesai biar aku membantunya,"

"Phi yakin?"

"Kenapa tidak, aku laki-laki tentu saja aku yakin,"

"Lalu! Phi pikir aku perempuan?"

"Aku tidak mengatakan itu,"

"Dasar menyebalkan,"

Zee pergi membantu Tharn agar pekerjaannya cepat selesai, walau mereka baru pertama bertemu Zee sangat yakin jika laki-laki yang bernama Tharn itu adalah laki-laki baik, dan tentu saja bisa iya andalkan untuk menjaga adiknya.

"Sudah selesai Bos, apa masih ada yang bisa aku kerjakan lagi?"

"Tidak, ini sudah malam besok saja kita rapih kan lagi bersama Mild,"

"Baiklah, kalau begitu aku izin pulang,"

"Tharn!"

"Ada apa Bos?"

"Kau bisa tidak? jika tidak memanggil ku dengan sebutan Bos?"

"Aku tidak bisa, aku takut lancang,"

"Mulai sekarang, aku ingin kau memanggil ku dengan sebutan nama,"

"Tapi Bos,"

"Mau aku pecat?"

"Tidak Bos, eh maksudku Kana,"

"Kana?"

"Karna nama Kana terdengar sangat imut, seperti orang nya sangat imut,"

Bluss..

Lagi-lagi wajah Gulf merona entah mengapa sebutan Kana membuat Gulf senang.

"Apa yang kau katakan?" Tanya Gulf.

"Bukankah memang seperti itu," Jawab Tharn.

Zee yang melihat apa yang terjadi pada adiknya sangat yakin jika adiknya ini menyukai Tharn.

"Maaf Tuan kita belum berkenalan, aku Tharn Khirigun, dan terimakasih karna sudah membantu ku menurunkan barang,"

"Tidak masalah dan agar cepat selesai juga pekerjaan mu, pangil saja aku Zee, baiklah lebih baik kita pulang takut nanti hujan, Gulf aku tunggu di mobil na,"

"Iya Phi,"

Hening sejenak dan tiba-tiba gerimis kecil datang, dengan cepat Tharn menyuruh Gulf masuk mobil dan pulang.

"Kana, cepatlah kau masuk mobil,"

"Tapi kau bagaimana?"

"Aku tidak apa-apa, sudah sana cepatlah masuk ke mobil nanti kau akan sakit jika hujan-hujanan,"

Tharn membuka jaketnya untuk menutupi kepala Gulf agar tidak terkena air hujan, dan mengantar Gulf berjalan kearah mobil.

"Masuklah, dan sampai jumpa besok,"

Setelah mengatakan itu dengan segera Tharn menuju motornya, sebelum pergi dia melihat ke arah Gulf dan tersenyum tipis, setelah itu hujan pun turun sangat lebat membuat Gulf merasa hawatir dengan keadaan Tharn.

Di sepanjang jalan Gulf hanya diam, memandangi jalanan yang basah karna di guyur hujan yang begitu lebat Gulf memikirkan Tharn, apakah Tharn sudah sampai atau sedang berteduh.

Beda Kasta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang