part 54

1K 144 22
                                    

Setelah hampir tiga jam lamanya kini Mew pun selesai meeting, dan sejak tadi Gulf tidak berhenti menghubunginya membuatnya tidak bisa konsentrasi, dan pada akhirnya Mew mematikan ponselnya agar istrinya berhenti menggangu nya, namun sikap Mew yang seperti itu tentu saja membuat Gulf semakin kesal.

Saat memasuki kamar Mew mendapati ruangan itu sepi dan gelap, bahkan Mew beripikir apa istrinya itu tidur atau pulang, namun saat ia menyalakan lampu Mew mendapati banyak barang berserakan dan sayup-sayup Mew mendengar jika istrinya tengah menghubungi seseorang.

"Phi! Jangan pulang dulu, aku ada tugas untuk Phi,"

"Tugas apa?"

"Biasa! Ada yang berani menggoda Mew, aku ingin Phi dan anak buah Phi bermain-main dengannya, sebelum kau menghabisinya,"

"Kau tinggal mengirim foto nya saja, dan kau akan terima beres,"

"Aku akan mengirim foto dan nomor kamarnya,"

"Baiklah! Kau kirim saja sekarang,"

"Jika Phi berhasil, aku akan memberi bonus juga,"

Mew yang mendengar pembicaraan itu pun hanya terdiam, bahkan kini tubuhnya bergetar Gulf benar-benar tidak pernah bermain-main dengan ucapannya, dan Mew pun tidak tau harus berbuat apa.

Gulf tidaklah bodoh ia mencari tau tentang wanita itu sebelumya, setelah mendapatkan apa yang ia inginkan Gulf pun menjadi puas.

"Sayang!"

Saat mendengar suara Mew memanggilnya Gulf pura-pura tidur, dan Mew pun langsung naik ke atas kasur lalu memeluk Gulf dari belakang.

"Jangan menyentuh ku Mew, karna tanganmu itu kotor,"

"Sayang! Jangan marah ya percayalah aku tidak bersentuhan dengannya,"

"Kau memang tidak bersentuhan dengannya, tapi kau berpelukan dengannya, dan jangan salahkan aku jika dia kehilangan nyawanya,"

"Jangan lakukan itu sayang, biarkan dia tetap hidup, aku janji tidak akan pernah menemuinya lagi,"

"Dengan jaminan apa! Kau berani bicara seperti itu?"

"Aku tidak bisa menjaminkan apapun padamu, tapi aku tidak ingin kau menghabisi nyawa orang lain hanya karna masalah sepele,"

"Masalah sepele jika di biarkan akan semakin besar, atau jangan-jangan kau ingin kembali padanya dan meninggalkan ku dan anak-anak begitu?"

"Kenapa kau bicara seperti itu? Sumpah Demi Tuhan tidak ada sedikitpun niatan untuk ku meninggalkan mu dan anak-anak, aku hanya mencintaimu,"

"Kau pembohong!"

Mew harus lebih sabar menghadapi Gulf yang seperti ini, Mew pun tidak ingin salah bicara jika tidak istrinya akan lebih sulit untuk di kendalikan, bukannya Mew takut pada istrinya hanya saja ia tidak ingin kejadian seperti dulu terulang lagi, saat sekertaris nya di habisi oleh Apo karna hanya masalah sepele.

"Bukankah! Kau datang kesini untuk menghabiskan waktu bersama ku? Ayo kita lakukan sayang,"

"Tidak mau!"

Walaupun Gulf menolaknya namun Mew tetap melakukannya, karna saat ini Gulf tidak menggunakan apapun jadi sangat mudah untuk Mew menjamah tubuh polos itu.

"Mew hentikan!"

Rasanya Gulf ingin mendesah saat Mew terus mencumbu nya, bahkan tangan kekar itu terus menyentu nya, jari-jari panjang itu tidak berhenti meremat setiap jengkal tubuh itu membuat Gulf mengigit bibirnya dan itu terlihat begitu sangat sexy di mata Mew.

Enggh...

"Mew! Ja-jangan menyentuh ku, aku membencimu,"

Lain di mulut lain di hati Gulf mengatakan tidak mau, namun tubuhnya terus menerus ingin di sentuh bahkan kini ia membuka kancing baju Mew dan membuang ke meja itu ke sembarang arah.

"Sayang! Apa kita harus melanjutkannya? Kau tidak ingin aku sentuh bukan?"

"Jangan membuat ku semakin marah Mew, jika tidak aku benar-benar tidak akan memberimu jatah lagi,"

Gulf menempelkan tubuhnya pada Mew, rasa hangat dan nyaman menjalar di sekujur tubuhnya, bahkan Gulf merasa darahnya mendidih saat dua benda beda ukuran itu saling bersentuhan.

"Lakukan cepat!"

"Sabar sayang,"

Karna merasa tidak sabar Gulf membalikkan posisi mereka, Gulf merangkak di atas tubuh Mew dan dengan nakalnya Gulf membelai dada kekar itu hingga sampai bagian bawah, Gulf memainkan benda tumpul itu mengurut nya dengan pelan membuat Mew mendesah seketika,
Gulf terus memainkan benda tumpul yang sudah berdiri tegak itu bahkan kini ia mengengam nya dengan ke dua tangannya.

"Mew! Kenapa milikmu besar sekali? Sedangkan punya ku kecil, kau tau ini tidak adil,"

"Sayang! Oleh sebab itu kau menjadi pihak bawah dan aku pihak atas,"

"Aku juga ingin, sekali-kali menjadi pihak atas Mew,"

"Itu tidak mungkin sayang, kau tidak akan bisa memasuki ku dengan milikmu yang kecil itu,"

"Ishh.. Kau sangat menyebalkan, aku kesakitan saat dia memasuki ku apa kau tidak mengerti?"

"Bukankah kau sangat menyukai, saat dia menerobos masuk dalam tubuhmu,"

"Mew! Kenapa kau mesum,"

Mereka berbicara namun Gulf terus melakukan bluwjob pada Mew, membuat Mew tidak berhenti mendesah.

"Mew! Bagaimana jika dia aku masukan ke dalam lubang ku yang sempit ini?"

"Lakukan sayang!"

Jujur saja Mew merasa kesal saat ia sedang menikmati bluwjob tiba-tiba Gulf menghentikannya.

"Aku tidak mau, karna aku masih kesal padamu,"

"Gulf! Jangan bercanda,"

Gulf turun dari atas tubuh Mew dan ia pun tidur dengan tengkurap, Mew yang tidak ingin membuang waktu pun langsung naik ke atas tubuh Gulf membuat Gulf berteriak namun Mew tidak mengubrisnya.

"Mew! Lepas!"

"Tidak akan,"

Mew sedikit melebarkan kaki Gulf dan dengan sekali hentakan Mew berhasil menerobos masuk dengan sempurna.

"Sialan kau Mew, sakit bodoh,"

"Dilarang mengumpat pada suami sayang,"

Gulf hanya akan pasrah karna biar bagaimanapun ia tidak bisa memberontak, karna posisinya tengkurap walaupun terasa sakit dan perih Gulf tetap diam karna ini sudah biasa dan setelah itu tentu saja hanya akan ada rasa nikmat yang ia rasakan.

"Mew! Terus Mew lebih dalam lagi, ahhhh.."

Mew merubah posisi Gulf menjadi menghadapnya, karna ia ingin melihat wajah istrinya saat menikmati pelepasan.

"Apa sangat nikmat hmmm!"

"Kau brengsek Mew,"

Mew hanya tersenyum saat istrinya mengumpat, namun wajahnya tidak bisa berbohong jika istrinya itu sangat menikmati setiap sentuhannya, dan tidak lama Gulf mengalami pelepasan hingga membuat tubuhnya terasa lemas.

"Menyingkir lah Mew, kau berat,"

"Ini belum selesai sayang, bahkan dia masih betah di sarangnya,"

"Aku lelah Mew!"

"Aku belum!"

Mew menggengam ke dua tangan Gulf lalu ia pun mulai melakukan rangsangan lagi, dan tentu saja itu berhasil untuk membuat Gulf mendesah lagi, dan permainan panas itu pun berlanjut entah hingga berapa kali ronde karna mereka berdua kini tidak ingin ada yang mengalah satu sama lain.








Bersambung..

❤️❤️

Maljum harus up yang panas..

😄😄

Heart's of choice libur dulu ya..

Beda Kasta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang