Ahhh..ahhh..ahhh..
Suara desahan itu tidak berhenti sejak dua jam yang lalu ruangan yang luas itu hanya terdengar suara rintihan kenikmatan, siapapun yang mendengar sudah pasti akan di buat merinding mendengarnya karna suara itu begitu renyah dan sexy.
"Terus Mew i-iya disana, Enggh,"
"Sayang! Aku tidak mau berhenti kita lanjut sampai siang ya,"
"Aku tidak sanggup jika sampai siang, habis selesai ini kita istirahat,"
"Tidak mau!"
"Mengertilah Mew aku sedang mengandung anak mu, jika aku terlalu lelah kasihan dia,"
"Baiklah!"
Mereka pun melanjutkan kegiatannya Mew semakin kencang memasukkan miliknya dalam-dalam membuat Gulf semakin tak berdaya.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka sama-sama mengalami pelepasan, Gulf yang sudah sangat lelah pun langsung tertidur sedangkan Mew sibuk membersihkan tubuh Gulf agar tidurnya nyenyak.
"Aku mencintaimu, terimakasih karna sudah mau mencintai diriku sebagai diriku, aku berjanji akan menjagamu dengan sangat baik,"
Mew mengusap perut Gulf yang sudah sedikit terlihat buncit dia bahagia tentu saja, karna kini cintanya telah tumbuh di dalam perut Gulf.
"Sayang! Baik-baik disini jangan buat Papa kesulitan, jika kau ingin makan sesuatu kau bisa minta dengan Daddy,"
Tak mengapa jika Mew harus mengalami yang namanya mengidam dia rela asalkan istrinya dan calon anaknya baik-baik saja.
Karna merasa lelah Mew pun akhirnya ikut memejamkan matanya, mereka akan pulang ke Mansion malam karna mereka juga butuh istirahat.
Lain di hotel lain lagi di Mansion sejak tadi Win tidak mau berhenti menangis karna bocah kecil itu merindukan Daddy dan Papa nya, Zee mencoba menenangkan dengan berbagai macam cara namun tetap tak berhasil, dan pada akhirnya Zee membawa Win ke tempat dimana yang iya suka.
"Apa kau suka?"
"Suka uncle!"
"Kau boleh beli mainan apapun, dan kau boleh bermain apapun,"
"Tapi nanti Papa marah jika Win beli mainan lagi, karna Win sudah banyak mainannya,"
"Tidak apa-apa ini kan uncle yang membelikan, jadi Papa mu tidak mungkin marah,"
"Papa dan Daddy kapan pulang uncle?"
"Nanti malam mereka pulang,"
"Memangnya Daddy dan Papa pergi kemana! Kenapa tidak ikut pulang ke Mansion semalam,"
"Uncle juga tidak tau, sudah ayo kita makan siang dulu nanti kau bisa menghubungi mereka,"
Dengan sedikit bujukan akhirnya Win mau menurut dengan Zee, walaupun terkadang Pertayaan Win bisa membuatnya bingung untuk menjawabnya.
"Sekarang kau bisa menghubungi Papa mu,"
Win menghubungi orang tuanya namun salah satu dari mereka tidak ada yang menjawab panggilannya, hingga dering terakhir Mew menjawab pangilan itu.
"Daddy!"
"Iya sayang! Ada apa?"
"Apa Daddy dan Papa belum bangun?"
"Daddy sudah bangun, kalau Papa mu masih tidur,"
"Tumben Papa masih tidur! Biasanya Papa paling rajin bangun pagi,"
"Mumgki Papa kelelahan,"
"Kelelahan?"
"Iya! karna semalam habis olahraga,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Kasta (END)
General FictionSebuah kasta harus menjadi penghalang mereka Lalu apa yang akan terjadi? Mereka akan hidup bersama atau akan tetap terpisah dengan keadaan?