part 8

1.2K 153 14
                                    

Enam bulan sudah berlalu hubungan Gulf dan Tharn semakin mesra, namun tentu saja hubungan mereka tidak di ketahui Tuan Mario Gulf dan Tharn berpacaran secara diam-diam alasannya Tharn belum siap karna saat ini dia belum memiliki apa-apa, hanya Mild dan Zee yang mengetahui hubungan mereka.

"Tharn, besok pagi kau harus ikut dengan ku,"

"Ayah ingin membawa Tharn kemana lagi?"

"Keluar kota, hanya dua hari,"

"Tapi Ayah baru sampai, dan biarkan Tharn beristirahat dulu kasihan dia, Ayah bisa bukan membawa Phi Apo?"

"Apo dan Zee ada tugas lain, dan mau tidak mau Ayah pergi bersama Tharn,"

"Ada Phi Luke yang Ayah bisa bawa, biarkan Tharn istirahat dulu,"

"Luke sedang Ayah tugas kan ke tempat lain, jadi yang bisa menemani Ayah hanya Tharn,"

"Kenapa Ayah egois?"

Gulf menatap Tharn  yang tengah berdiri di ujung sofa sana, dengan tersenyuman Tharn mencoba menenangkan Gulf agar Gulf tidak membantah Ayah nya

"Tharn!"

"Saya Tuan,"

"Pekerjaan mu sudah selesai, dan kau boleh pulang dan beristirahat, jangan lupa besok pagi sebelum jam tujuh kau harus sudah disini,"

"Baik Tuan, saya izin pulang jika terjadi sesuatu hubungi saya,"

Setelah itu Tharn pergi dari hadapan Tuan Mario, Gulf yang melihat itu hatinya sangat sedih lalu dia pun pergi ke kamar untuk bersiap, dia akan pergi ke rumah Tharn satu minggu tak berjumpa membuat Gulf sangat merindukan kekasihnya.

Saat ingin keluar kamar Gulf berpapasan dengan Tuan Mario, tentu saja Gulf mendapat Pertayaan dari Ayah nya.

"Gulf, kau mau kemana?"

"Main Yah, Gulf bosan di rumah,"

"Awas jika kau tidak pulang,"

"Tidak janji,"

"Dasar anak nakal,"

Setelah berpamitan dengan Ayah nya Gulf menghampiri Zee, dia akan meminta tolong agar Phi nya itu mau mengantarkannya ke rumah Tharn.

"Phi Zee, tolong antar Gulf cepat,"

"Sebentar, aku makan dulu,"

"Phi cepat ihh!"

"Sabar, aku tau kau merindukan nya, dasar bucin,"

"Namanya juga orang cinta Phi, sehari tidak bertemu seperti satu bulan,"

"Lebay, sudah ayo cepat,"

Gulf senang tentu saja, setelah sekian hari tidak menghabiskan waktu bersama hari ini dia akan bertemu kekasih nya, dia sangat kesal dengan Ayah nya karna akhir-akhir ini Thran selalu di bawa kemana-mana oleh Ayah nya.

"Kenapa kau tidak mengenalkan Tharn pada Ayah mu? Jika dia kekasih mu?"

"Tharn belum siap Phi, dia merasa belum memiliki apa-apa,"

"Belum memiliki apa-apa bagaimana? Dia memiliki rumah dan pekerjaan berarti dia sudah bisa menghidupi mu,"

"Entahlah, mungkin dia merasa tidak pantas bersanding dengan ku,"

"Apa kau sangat mencintai nya?"

"Aku sangat mencintainya Phi, aku tidak tau jika hidup ku harus tanpa ada dirinya, bagi ku dia laki-laki yang sangat baik dan hangat, dia seperti Ayah namun mereka tetap ada sedikit perbedaan, Tharn tidak pernah marah atau membentak ku bahkan dia selalu memperlakukan ku dengan sangat lembut, sebelumnya aku tidak pernah bertemu dengan sosok seperti Tharn yang penyabar dan sangat penyayang,"

Beda Kasta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang