part 18

1.1K 168 18
                                    

Malam pun datang setelah selesai makan malam kini semua orang tengah beristirahat, begitu juga dengan Gulf dan Win saat ini mereka sudah di atas kasur dengan berpelukan.

"Pa!"

"Iya sayang, ada apa?"

"Daddy tidak tidur bersama kita?"

"Hmm!"

"Win mau panggil Daddy dulu, kasihan kalau Daddy harus tidur sendiri,"

"Tapi!"

"Papa tunggu sebentar, tidak boleh pergi kemana-mana,"

"Win!"

Terlambat karna bocah kecil itu sudah lari lebih dulu, dia bersemangat untuk memanggil Mew untuk iya ajak tidur bersama.

"Daddy!"

Brakkk...

Pintu terbuka begitu lebar, Mew yang tengah di atas kasur pun terkejut di buatnya.

"Daddy, ayo ikut Win,"

"Kemana?"

"Ayo Dad cepat, Papa sudah menunggu kita,"

Mau tidak mau Mew mengikuti Win hingga kamarnya, dan saat sudah sampai ternyata sudah ada Gulf disana.

"Nah sekarang sudah lengkap, ada Daddy Papa dan juga Win,"

Win pun membawa Mew naik ke atas kasur dia ingin tidur bersama Daddy dan Papa nya, jika seperti ini bukankah sangat sempurna.

"Maaf!" Ucap Mew.

"Tidak apa-apa," Jawab Gulf.

"Ayo Dad, cepat sini kita tidur bersama,"

"Tapi ini sempit, tidak bisa untuk tidur bertiga,"

"Cukup Dad, ranjang Win seperti milik Daddy yang di rumah kecil itu,"

"Rumah kecil?"

"Masa Daddy lupa, dengan rumah sendiri,"

"Sayang, sudah ayo tidur," Gulf memotong pembicaraan Win.

"Iya Pa,"

Mereka bertiga tidur Mew dan Gulf saling berhadapan karna Win tidur di antara mereka dengan tidur menghadap keatas dan dia sangat senang karna di peluk dua orang yang sangat iya sayangi, walau terlihat sempit namun tetap nyaman untuk mereka bertiga.

Saat tengah malam Win merasa haus, dan dia pun pergi keluar kamar, Win menuju kamar Papa nya karna biasanya Papa nya menyiapkan air di kamarnya, setelah minum Win rebahkan diri di kasur milik Papa nya dan membiarkan Daddy dan Papa nya tidur berdua, seperti yang Kakek Max nya katakan dia harus membiarkan Daddy dan Papa nya berduaan agar mereka bisa saling berpelukan.

"Aku harus berterimakasih pada bulan, karna dia sudah menepati janji untuk membawa Daddy ku pulang,"

Dengan derap langkah lebar Win pergi kearah jendela dan melihat sang bulan menampakkan dirinya.

"Aku merindukan mu wahai sang bulan, terimakasih banyak karna kau sudah menepati janji mu, sekarang Daddy ku sudah kembali berkat mu aku bahagia dan aku tidak pernah melihat Papa menangis lagi, bulan kau tenang saja meski Daddy sudah pulang aku akan selalu bicara padamu saat kau menampakkan diri aku akan menceritakan tentang keseharian ku bersama Daddy ku padamu, bulan sepertinya ini sudah larut aku sudah mengantuk sampai jumpa lagi besok malam,"

Win kembali lagi setelah bicara pada bulan, hatinya sungguh sangat senang karna keluarga kecilnya kini sudah lengkap.

"Selamat malam Daddy dan Papa, semoga kalian mimpi indah,"

Beda Kasta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang