part 30

1.2K 176 16
                                    

"Kenapa kau baru pulang? Apa kau tidak lihat ini sudah jam berapa?"

"Pekerjaan akhir-akhir ini menumpuk jadi aku tidak bisa pulang sore,"

"Apa kau yakin hanya karna pekerjaan? Bukan karna wanita penggoda itu,"

"Siapa yang kau bicarakan? Dan wanita yang mana?"

"Katakan saja jika kau sudah bosan padaku, tidak usah banyak alasan karna pekerjaan menumpuk,"

Mew tidak percaya dengan apa yang Gulf katakan, kenapa Gulf bisa bicara seperti itu sedangkan dirinya lelah bekerja karna pekerjaan yang harus iya urus sendiri.

"Sebenarnya apa yang kau mau? Apa yang kau inginkan, kenapa kau malah bicara yang tidak seharusnya kau katakan, mengertilah Gulf aku lelah bekerja karna aku harus mengurus semuanya dan kau malah menuduh ku yang tidak aku pernah lakukan, aku ingin saat aku pulang dalam keadaan lelah akan mendapat sambutan senyuman manismu agar berkurang rasa lelahku, namun aku salah,"

Gulf pun tidak mengerti apa yang iya katakan, hanya karna rasa cemburu dengan wanita itu dia sampai berucap yang seharusnya tidak iya ucapkan.

"Katakan saja apa yang ingin kau katakan, jika kau masih kesal dengan pembicaraan semalam aku meminta maaf dan aku berjanji tidak akan pernah mengulanginya lagi, lebih baik kau istirahat ini sudah larut tidak baik untuk kesehatan,"

"Katakan saja jika itu memang benar, tidak usah banyak alasan,"

"Terserah kau mau punya pikiran seperti apa padaku, yang pasti aku tidak pernah melakukan seperti apa yang kau katakan,"

Mew tidak akan bisa marah dengan Gulf meski Gulf bersikap seperti ini, karna tidak ingin ada keributan lagi Mew memilih pergi ke kamar mandi dia butuh yang segar-segar agar pikiran dan hatinya tenang.

Jujur saja Mew lelah dengan pekerjaannya, karna Tuan Mario dan Zee keluar kota mereka pulang masih besok malam, karna itu Mew harus mengurus perusahaan sebesar itu sendiri.

Tidak butuh waktu lama untuk Mew melakukan ritual mandinya karna hari sudah malam, saat Mew keluar dari kamar mandi dia melihat Gulf sudah tertidur dalam keadaan meringkuk membelakangi dirinya, hati Mew terasa sakit saat mereka bertengkar karna hanya masalah seperti ini, karna tidak tega akhirnya Mew menghampiri Gulf dia pun ikut merebahkan dirinya lalu memeluk Gulf dari belakang.

"Maafkan aku, jangan marah-marah terus, aku tidak berselingkuh atau bosan padamu, bagaimana aku mau bosan jika semakin hari aku semakin mencintaimu,"

Mew merasa bahwa Gulf tengah menangis, bahkan tubuhnya kini bergetar membuat Mew semakin mengeratkan pelukanya.

Gulf membalikkan tubuhnya menghadap kearah Mew menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Mew.

"Hiksss, maafkan aku karna sudah mengatakan hal yang tidak-tidak, aku hanya takut kau meninggalkan ku,"

"Aku tidak akan meninggalkanmu, sudah jangan menangis lagi, lupakan kejadian kemarin dan hari ini angap tidak pernah terjadi sesuatu apapun,"

"Apa kau sudah memaafkan aku?"

"Sini lihat aku dulu,"

"Tidak mau,"

"Kenapa?"

"Malu!"

Gulf masih sesenggukan dia malu pada Mew tentu saja, namun tingkahnya membuat Mew menjadi gemas.

"Tidak perlu malu, kemarilah lihat aku jangan bersembunyi seperti ini,"

Gulf melihat kearah Mew walaupun dalam keadaan gelap tetap saja Mew masih bisa melihat bagaimana wajah cantik Gulf.

Cup..

Beda Kasta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang