"Semua ini gara-gara kau!"
"Aku hanya memberi saran saja,"
"Saran pantat mu itu, kalau sudah begini siapa yang susah, sudah pasti nanti aku tidak dapat jatah,"
"Dasar otak mesum, cepat habiskan makan siang mu setelah itu kerjakan tugas ini,"
"Aku tidak mau, kau saja yang mengerjakan kau kan punya sekertaris,"
"Dasar menyusahkan,"
Saat ini mereka berdua tengah gelisah, mereka sedang memikirkan bagaimana caranya meminta maaf pada Gulf.
"Lebih baik kau kembali keruangan mu, aku juga akan menyelesaikan tugas ku, setelah itu kita pulang,"
Zee kembali keruangannya, dan sejak tadi dia tidak berhenti menghubungi Gulf agar Gulf mau memafkan ya.
Setelah berkurat seharian akhirnya mereka selesai dengan pekerjaan yang tidak akan pernah ada habisnya, Zee dan Mew ingin membuat kejutan untuk Gulf agar Gulf tidak marah lagi dengan mereka, namun saat sudah sampai rumah mereka melihat keadaan rumah sangat sepi bahkan tidak ada suara Win yang menyambut mereka.
"Kenapa sepi sekali? Apa mereka sudah tidur?"
"Entahlah! Mungkin sudah tidur,"
"Lalu! bagaimana dengan makanannya?"
"Letakan saja di meja,"
"Lebih baik kita istirahat saja, nanti aku akan mencoba bicara dengannya," Ucap Mew!"
"Baiklah! Siapa tau besok Gulf sudah mau memaafkan ku,"
Karna tidak sesuai ekspetasi, mereka berdua pun pergi ke kamar masing-masing, dengan perlahan Mew memasuki kamarnya dan melihat istrinya sudah tidur dengan membelakangi nya, Mew menghampiri Gulf dia merasa bersalah karna sudah membuat istrinya marah.
"Maafkan aku jika aku sudah membuatmu marah hari ini, tapi sungguh tidak ada niatan sedikitpun untuk membuatmu kesal, aku mencintaimu dan hanya akan melihatmu,"
Mew tidak berani menyentuh Gulf disaat seperti ini, Mew hanya memandangi Gulf yang tengah memejamkan matanya, setelah itu Mew pergi untuk mandi karna dia merasa tubuhnya sangat lengket.
Tidak lama Mew sudah selesai mandi dia sudah bersiap untuk tidur namun dia merasa jika perutnya sangat lapar, dia ingin membangunkan Gulf namun tentu saja tidak berani dan pada akhirnya Mew tidur dengan keadaan perut keroncongan.
Saat pagi hari Gulf terbangun lebih dulu dan langsung menuju dapur karna dia ingin membuat sarapan untuk putra nya, saat sampai di meja makan Gulf melihat banyak makanan, Gulf pun melihat-lihat dan disana banyak makanan kesukaannya, Gulf ingin memakannya namun iya urungkan karna sudah pasti makanan itu permintaan maaf dari dua orang yang sangat menyebalkan itu.
"Dasar tidak tau diri, mereka pikir aku akan tertarik melihatnya aku tidak akan sudi memakanya,"
Walaupun dalam hatinya sangat ingin namun Gulf harus menahanya, dia akan menunggu saat mereka berangkat ke kantor, dan setelah selesai membuat sarapan Gulf pergi ke kamar Win untuk membangunkan putra nya.
"Sayang bangun yuk sudah siang,"
"Sebentar Pa, Win masih ngantuk,"
"Tapi sudah siang, nanti bagaimana jika terlambat?"
"Cium dulu Pa, nanti Win bangun,"
"Ya ampun anak Papa manja sekali,"
Cup..cup..
"Sudah cukup belum?"
"Sudah Pa!"
"Pergilah mandi, Papa sudah membuat sarapan untukmu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Kasta (END)
General FictionSebuah kasta harus menjadi penghalang mereka Lalu apa yang akan terjadi? Mereka akan hidup bersama atau akan tetap terpisah dengan keadaan?