part 48

1K 150 19
                                    

Lima tahun kemudian..
.
.
.

"Buna!"

"Sayang! Kenapa kau berteriak?"

"Buna! Phi Paw nakal katanya Nata nda boleh ikut sekolah,"

"Benar apa yang Phi mu katakan, Nata sekolahnya masih menunggu satu tahun lagi sayang,"

"Tapi Nata juga mua sekolah seperti Phi, mereka semua sekolah sedangkan Nata hanya di rumah, Nata bosan Bun,"

"Ada apa ini! Kenapa masih pagi sudah pada ribut," Ucap Mew yang baru datang.

"Daddy!"

"Tuan putri Daddy kenapa? Sepertinya sedang kesal,"

"Nata mau sekolah, seperti Phi Hana dan Phi Paw,"

"Nanti jika sudah saatnya kau akan sekolah seperti Phi mu,"

"Benar kata Daddy, sekarang lebih baik Nata bantuin Papa sana,"

"Daddy Phi Win nakal,"

"Sudah-sudah, lebih baik kalian sarapan setelah itu berangkat,"

Mereka bertiga hanya menurut karna Daddy nya tidak akan senang melihat adik kecilnya digoda apa lagi sampai menangis.

"Apa kalian sudah selesai sarapanya?"

"Sudah Pa!"

"Mew! Biar aku yang mengantar Win, kau mengantar Paw dan Hana saja,"

"Iya sayang?"

Cup..

"Hati-hati ya di jalan,"

Biarpun menikah sudah lama tetap saja Gulf tidak berubah, ia akan memanggil suaminya tetap dengan sebutan nama bahkan Ayah nya dan juga Zee sering memarahinya, bukanya apa Nata akan selalu meniru Gulf memanggil Daddy nya dengan sebutan nama.

"Buna! Nata ikut antar Phi Win,"

"Nata di rumah saja bersama kakek," Ucap Tuan Mario.

"Nda mau, Nata mau ikut Buna,"

"Iya! Nata dirumah saja dengan kakek, kan kasihan kakek nda ada temannya,"

"Huwaaaa.. Buna Phi Hana nakal,"

"Hana!"

"Iya Bun maaf,"

"Sudah ayo berangkat, Ayah mau titip apa nanti Gulf belikan sekalian,"

"Tidak perlu, di rumah juga sudah banyak makanan,"

"Baiklah! Sayang ayo pamitan pada kakek dulu sebelum berangkat,"

Setelah berpamitan pada kakek nya mereka pun berangkat, Gulf dan Mew membagi tugas Mew mengantar si kembar karna searah dengan kantor, sedangkan Gulf mengantar Win karna tidak mungkin Gulf membiarkan suaminya itu menghabiskan waktu di jalan.

"Sudah sampai! Belajar yang pintar sayang,"

"Terimakasih Pa!"

"Phi! Nanti kalau Nata sudah besar seperti Phi, Nata juga mau kuliah disini,"

"Kenapa harus disini?"

"Karna disini teman Phi tampan semua,"

"Masih kecil sudah tau yang tampan,"

"Iya dong, lihat disana Phi, bukankah Phi itu sangat tampan,"

Win melihat kearah telunjuk adiknya, dan ternyata yang di maksud adalah Bright laki-laki yang suka menggoda dirinya.

"Dengar Phi baik-baik, dia itu tidak tampan sayang, dia itu jelek dan suka menculik anak kecil sepertimu,"

"Benarkah seperti itu? Tapi dia sepertinya baik walaupun terlihat seperti orang gila karna tertawa sendiri,"

Beda Kasta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang