Mew pun sudah sampai ke tempat tujuan, dan saat ini ia sedang beristirahat sebelum mulai meeting nanti malam, namun ia sedikit bosan karna ia merasa kesepian.
"Aku merindukanmu dan anak-anak sayang, jika kau ikut mungkin aku tidak begitu kesepian apa lagi kita perginya hanya berdua, aku ingin sekali mengajak mu pergi berlibur berdua dan kita menghabiskan waktu hanya berdua, tapi tentu saja itu tidak mungkin karna kita bukan pengantin baru, sedang apa kalian saat ini,"
Karna rasa rindunya lebih dominan dari apapun, akhirnya Mew pun menghubungi istrinya jika hanya mengobrol masih banyak waktu.
"Sayang!"
"Hmmm! Ada apa? Bagaimana! Apa kau sudah sampai?"
"Aku sudah sampai sayang, kau sedang apa?"
"Aku masih di atas ranjang, belum sempat mandi,"
"Kenapa tidak mandi? Anak-anak dimana?"
"Mereka semua sedang pergi, dan aku di rumah sendiri,"
"Sayang!"
"Hmmm! Jangan mesum Mew,"
"Memang nya aku mengatakan apa?"
"Aku tau apa yang ada di otak mu,"
"Kau memang yang terbaik, aku belum mengatakannya saja kau sudah tau,"
Dengan sengaja Gulf memamerkan bagian tubuh atas nya sampai perut bawah, lalu bagian bawah pun tidak ia lupakan untuk di pamerkan pada suaminya, membuat Mew menjadi sangat kesal bahkan kini Mew mulai gelisah saat dengan nakalnya Gulf menggodanya dengan wajah memelas nya.
"Jangan mengoda ku sayang,"
"Aku tidak menggoda mu,"
"Lalu apa yang barusan kau lakukan? Kau pasti sedang menggoda ku kan?"
"Cepatlah pulang, aku menunggumu,"
"Sayang! Meetingnya saja belum di mulai, bagaimana aku pulang,"
"Aku akan menyusulmu,"
"Jangan sayang, kau tidak perlu menyusul ku,"
"Kenapa? Aku bisa minta tolong di antar Phi Apo"
"Anak-anak bagaimana sayang?"
"Nanti aku bisa titipkan Phi Zee,"
"Apa tidak merepotkan?"
"Tidak! Baiklah aku akan bersiap dan kau tinggal sherlock lokasinya saja,"
"Aku menunggumu,"
Dengan segera Gulf pergi mandi, namun sebelum itu ia mengirim pesan pada Apo agar bersiap untuk mengantarnya ke tempat dimana Mew sedang meeting.
Tidak butuh waktu lama kini Gulf sudah siap berangkat, ia merasa bahagia tentu saja karna nanti bisa menghabiskan waktu bersama suaminya hanya berdua.
"Ayo Phi, kita berangkat,"
"Apa kau sudah menghubungi Zee?"
"Nanti saja saat di jalan,"
"Bagaimana Jika nanti dia memarahi kita?"
"Sudah, lebih baik Phi jalankan saja mobilnya, aku mau menghubungi Phi Zee dulu,"
Gulf tetaplah Gulf dan tidak akan pernah bisa Apo menolak permintaan ya, jika ia menolak Gulf akan nekat berangkat sendiri.
"Halo.. Phi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Kasta (END)
General FictionSebuah kasta harus menjadi penghalang mereka Lalu apa yang akan terjadi? Mereka akan hidup bersama atau akan tetap terpisah dengan keadaan?