Saat pagi hari Gulf sudah bangun dan mandi, selesai mandi ia berpura-pura tidur kembali menunggu Mew pergi kekamar mandi, karna sejak semalam ponsel miliknya selalu ia pegang karna takut Gulf menghubungi nomor milik Mark laki-laki yang sudah menculik Nata.
"Sayang! Kau dimana? Gulf,"
Saat Mew selesai mandi ia tidak mendapati Gulf di tempat tidur, dengan segera Mew mengecek ponselnya dan ternyata benar dugaannya istrinya itu pergi untuk mencari Nata.
"Sial!"
Dengan langkah lebar Mew pergi untuk menemui Ayah mertuanya, dan ternyata di ruang tamu sudah ada Papa nya sedang berbincang dengan Zee.
"Papa! Kapan Papa datang?"
"Baru saja, ada apa Mew sepertinya kau terlihat panik?"
"Saat Papa masuk tadi, berpapasan dengan Gulf tidak?"
"Gulf? Tadi Papa bertemu didepan, katanya dia ingin pergi sebentar, ada apa?"
"Zee! Gulf ingin menemui Mark, ayo cepat kita ikuti dia," Ucap Mew.
"Aihhh... Sial, kenapa kau bisa seceroboh itu Mew,"
Tanpa kata-kata lagi Zee langsung menyambar kunci mobilnya, ia tidak ingin terjadi sesuatu pada adik kesayangan nya itu.
"Heiii... Kalian mau kemana? Mew tunggu Papa,"
"Max!" Panggil Tuan Mario saat melihat Tuan Max sedang panik.
"Tuan Mario, ada apa dengan anak-anak, kenapa mereka semua panik saat Gulf pergi,"
"Gulf pergi?"
"Iya! Saat aku masuk dia pergi, dan saat aku bertanya katanya ada urusan sebentar,"
"Ayo ikutlah denganku,"
"Kakek!"
Saat ingin pergi Win memanggil mereka, dan alhasil Tuan Mario dan Tuan Max menghentikan langkahnya.
"Kakek mau pergi kemana?"
"Kakek ingin mencari Papa mu dan Nata, kau di rumah saja dengan adik-adikmu,"
"Tapi Nata juga adik Win, jadi Win juga mau ikut mencarinya,"
"Kau tunggu saja dirumah, kau tidak ingin bukan membuat Papa mu marah?"
"Tidak!"
"Ya sudah berarti kau harus tunggu di rumah, dan jaga adikmu yang lain,"
"Iya kek! Win akan menjaga mereka,"
"Baiklah! Kami pergi dulu,"
"Kakek hati-hati,"
"Apo!"
"Saya Tuan!"
"Kita pergi kelokasi dimana Nata di culik, Gulf sudah lebih dulu pergi kesana,"
"Baik Tuan!"
Disaat yang lain sedang dalam perjalanan, lain lagi dengan Gulf yang sudah sampai di depan rumah megah itu, Gulf tidak perduli dengan para penjaga yang terpenting ia bertemu dengan putri kecilnya.
"Hentikan mobil itu cepat," Ucap salah satu anak buah disana.
"Jangan, biarkan saja dia masuk,"
"Tapi!"
"Bos yang menyuruh, jadi biarkan saja,"
Brakkk..
Gulf keluar dari mobil lalu menuju ruang utama, Mark memang sengaja membiarkan Gulf masuk untuk menemuinya ia ingin tau bagaimana wajah laki-laki manis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Kasta (END)
General FictionSebuah kasta harus menjadi penghalang mereka Lalu apa yang akan terjadi? Mereka akan hidup bersama atau akan tetap terpisah dengan keadaan?