"Biar aku bantu,"
Saat Gulf tengah membereskan barang ke gudang Tharn datang dan langsung menawarkan diri, tanpa menjawab Gulf menyerahkan barang itu pada Tharn dan dia pun pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun.
"Mild, tolong yang ini kau taruh disana saja,"
"Lalu bagaimana yang itu?"
"Yang itu biarkan saja disana,"
Mild memindahkan barang dan di bantu oleh Tharn, sedangkan Gulf tengah sibuk di ruangan nya hari ini dia akan mengaji Mild dan juga Tharn dan setelah itu iya akan pulang dan beristirahat.
Tokk..Tokk..
"Masuk!"
"Maaf, apa aku menganggu mu?"
"Tidak, ada apa?"
"Aku membawakan mu kopi dingin, minumlah,"
"Letakan saja disana,"
Tharn merasa jika sikap Gulf sedikit berubah, bahkan kini Gulf tidak mau menatapnya.
"Kana!"
Suara Tharn sangat lembut saat memangilnya dengan sebutan Kana, rasanya hati Gulf kini berdesir bahkan mungkin saja wajahnya kini memerah.
"Hmm!"
"Aku ingin mengajakmu makan malam, apa kau bersedia?"
Gulf terdiam melihat kearah Tharn dia tidak menjawab apapun, karna dia merasa terkejut dengan ajakan Tharn untuk pergi makan malam.
"Maaf, mungkin aku terlalu lancang, aku tau aku ini siapa, hanya seseorang yang tidak memiliki apa-apa maafkan aku, karna pekerjaan ku sudah selesai aku mau izin untuk pulang,"
Setelah mengatakan itu Tharn pergi dari ruangan Gulf, menyisakan keheningan bahkan uang gaji yang seharusnya Gulf berikan kini tidak jadi iya berikan kepada Tharn.
"Aku bahkan belum menjawabnya, tapi dia pergi begitu saja,"
Gulf mencoba untuk mengejar Tharn namun nihil Tharn sudah tidak ada, sikap Gulf membuat Mild bingung karna Gulf berlarian keluar tidak jelas.
"Gulf, ada apa?"
"Tidak ada,"
"Tapi kau seperti sedang mencari sesuatu?"
"Aku tidak apa-apa, ayo keruangan ku hari ini kau gajian bukan?"
"Akhirnya, aku gajian juga, aku ingin cepat berbelanja persediaan makanan ku sudah menipis,"
"Apa kau memiliki nomor Tharn?"
"Tentu saja aku punya, kau ingin aku mengirimkan nomor Tharn padamu?"
"Kirimkan saja, hari ini dia gajian tapi dia malah pergi begitu saja, aku akan menyuruhnya datang dan mengambil gajinya,"
"Akan aku kirim, jika sudah tidak ada lagi yang aku kerjakan aku ingin pulang,"
"Pulang lah, dan tutup saja tokonya, aku pun juga ingin pulang,"
"Kau pulang bersama siapa?"
"Aku menungu Phi Zee, mungkin sebentar lagi dia datang,"
"Baiklah, aku pulang dulu, nomor Tharn sudah aku kirim padamu,"
"Terimakasih Mild, dan hati-hati di jalan,"
Setelah kepergian Mild, Gulf memeriksa ponselnya dan benar ada nomor milik Tharn, bahkan wallpaper nya foto Tharn yang sedang menaiki motornya.
"Apa aku harus menghubunginya? Tapi aku harus mengatakan apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Kasta (END)
General FictionSebuah kasta harus menjadi penghalang mereka Lalu apa yang akan terjadi? Mereka akan hidup bersama atau akan tetap terpisah dengan keadaan?