sepesial part 6

609 83 11
                                    

"Sayang! Makan dulu yuk,"

"Tidak Mew, aku tidak lapar,"

"Sedikit saja ya, kau harus minum obat,"

"Mew! Kapan Nata siuman? Kenapa dia betah sekali memejamkan matanya,"

"Biarkan dia istirahat, lebih baik sekarang kau makan dulu,"

"Sedikit saja tapi,"

"Iya, sedikit,"

Dengan sedikit bujukan akhirnya Gulf mau makan, karna ia pun harus minum obat.

"Mew! Bagaimana dengan anak-anak di rumah?"

"Mereka baik-baik saja, apa kau ingin bicara dengan mereka?"

"Hmmm... Aku merindukan mereka,"

Mew pun menghubungi Win karna sejak kemarin Win selalu menanyakan kabar Papa nya.

"Halo! Daddy,"

"Papa mu ingin bicara dengan kalian,"

"Iya dad!"

"Sayang! Ini Win,"

"Terimakasih Mew,"

Terdengar suara dari balik ponsel jika anak-anak nya pun sudah tidak sabar ingin bicara dengan Gulf.

"Papa!"

"Sayang! Kalian sedang apa?"

"Kami baru selesai makan Pa, dan kami akan kerumah sakit untuk menjenguk Papa dan Nong,"

"Boleh, Papa minta di bawakan buah?"

"Papa mau buah apa nanti biar Win siapkan,"

"Apa saja sayang, kalian nanti kesini dengan siapa?"

"Dengan uncle Pa,"

"Ya sudah, sampai jumpa sayang, Papa menunggu kalian disini,"

"Iya Pa!"

pangilan terputus rasanya Gulf sudah tidak sabar ingin memeluk anak-anaknya.

"Mew!"

"Ada apa sayang?"

"Kemarilah, aku ingin memelukmu,"

"Tumben, ada apa hmmm..?"

"Tidak ada, aku merasa sudah lama kita tidak seperti ini,"

Chup...

"Jadi ceritanya kita akan bermesraan, begitu?"

"Tidak juga!"

Mew terus menatap Gulf membuat Gulf tersipu malu, meskipun sudah lama menikah tetap saja Gulf akan bersemu disaat Mew memandanginya begitu saja.

"Jangan memandangiku seperti itu Mew,"

"Kenapa?"

"Aku malu,"

"Kenapa mesti malu, kita bersama sudah sangat lama, dari Win kecil sampai lahirlah Nata,"

"Tetap saja aku malu,"

"Coba sini lihat aku,"

"Hmm!"

"Kau tau, betapa beruntung nya aku memilikimu, namun terkadang aku merasa bersalah karna aku seperti merebutmu darinya, bahkan bukan hanya kau yang aku ambil namun semuanya aku ambil, bukankah aku orang yang sangat egois,"

"Tidak Mew, semuanya sudah takdir dan kita memang harus bersama,"

"Tapi terkadang rasa bersalah itu hadir, saat aku melihat wajah Win, aku yakin jika dia laki-laki baik dan sangat mencintaimu,"

Beda Kasta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang