Saat ini mereka tengah makan bersama setelah mandi dan membersihkan diri masing-masing, beruntung Mew sudah baik-baik saja.
"Katakan, siapa yang punya ide memesan semua makanan ini ?"
Mereka berdua hanya terdiam tidak ada yang berani menjawab, karna yang bertanya memasang wajah tak bersahabat nya.
"Win!"
Tidak ada jawaban Win tetap makan pizza yang Daddy nya belikan.
"Mew!"
Sama saja tetap tidak ada jawaban, mereka berdua kompak tutup mulut.
"Kenapa kalian hanya diam saja? Jangan membuat ku marah,"
"Papa! Lebih baik Papa makan jangan marah-marah,"
Gulf memang tidak menyukai makanan cepat saji karna menurutnya makanan cepat saji tidaklah sehat, tapi lihatlah apa yang terjadi pada mereka berdua mereka begitu lahap membuat Gulf sedikit kesal.
"Papa mau kemana Pa?"
"Membuat susu,"
Gulf pergi ke dapur dia akan membuat susu dan merebus telur, memakan telur rebus dan susu bukankah jauh lebih baik daripada harus makan makanan siap saji.
Setelah makan malam mereka kini tengah duduk di ruang tamu, menunggu Zee pulang namun Zee mengabari jika dia tidak jadi pulang karna dia akan menginap di rumah New.
"Daddy kita bobo yuk, Win sudah mengantuk,"
"Masih sore nanti saja,"
"Tapi Win sudah mengantuk,"
"Ya sudah, Win tidur saja nanti Daddy pindahin kekamar,"
"Dad, kapan kita berkunjung lagi kerumah Daddy?"
"Rumah? Apa kau ingin ke Amerika?"
"Bukan yang disana Dad, tapi yang ada disini,"
"Daddy tidak punya rumah disini, ini saja Daddy menumpang,"
"Apa Daddy lupa, jika Daddy punya rumah kecil yang sangat nyaman,"
"Win!" Panggil Gulf.
"Iya Pa!"
"Sudah hentikan, cepat kekamar mu jangan lupa bersih-bersih dulu sebelum tidur,"
"Win hanya ingin tau, kenapa Daddy tidak ingat dengan rumah kecilnya?"
"Bukan tidak ingat, mungkin karna Daddy sedang banyak pikiran, sudah sana sekarang tidurlah,"
Mew yang melihat perdebatan itu hanya bisa diam, sungguh dia tidak tau apa yang sedang mereka bicarakan tentang rumah kecil dan sebagainya.
"Tapi Win masih ingin disini Pa,"
"Ya sudah Papa mau kekamar dulu,"
"Ikut, kita tidur bertiga lagi kan Pa,"
"Malam ini Papa ingin tidur di kamar Papa,"
"Baiklah, ayo Dad kita pergi kekamar,"
"Mau jalan atau di gendong?"
"Gendong!"
"Ayo, naiklah,"
Dengan senang hati Win naik ke punggung Mew, selain uncle nya tentu saja sekarang Daddy nya yang sering menggendong nya seperti ini.
Gulf yang melihat itu hanya bisa tersenyum, lihatlah betapa bahagianya putra nya dengan tawa yang selalu menghiasi wajahnya.
"Sudah sampai, sekarang kau harus menggosok gigi dulu sebelum tidur,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Kasta (END)
Ficción GeneralSebuah kasta harus menjadi penghalang mereka Lalu apa yang akan terjadi? Mereka akan hidup bersama atau akan tetap terpisah dengan keadaan?