part 10

1.1K 142 15
                                    

Dua hari kemudian...

Kini Tuan Mario dan anak buahnya sudah kembali ke Mansion, kepulangannya tentu saja Gulf sambut dengan bahagia dia tak henti-hentinya tertawa bahagia karna dengan seperti ini dia akan bertemu dengan kekasih nya yang sudah sangat iya rindukan, namun yang membuat Tuan Mario merasa hawatir wajah putranya, wajah Gulf memang sedikit pucat dia mengeluh pada Zee sejak kemarin kepalanya sakit.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Aku baik Ayah,"

"Tapi kenapa wajahmu terlihat pucat?"

"Kepala ku sedikit pusing sejak kemarin, tapi aku tidak apa-apa,"

"Jangan membuat ayah hawatir, Ayah sangat menyanyangi mu,"

Saat Gulf tengah berbincang dengan Ayah nya Tharn datang untuk berpamitan, dia ingin pulang namun saat melihat keadaan Gulf, Thran merasa jika Gulf sedang sakit.

"Maaf Tuan, menggangu waktunya,"

"Ada apa?"

"Saya mau izin pulang, jika sudah tidak ada pekerjaan untuk saya Tuan,"

"Pulanglah dan istirahat, untuk beberapa hari kau boleh tidak masuk,"

"Kenapa Ayah? Apa Ayah memecatnya?" Tanya Gulf.

"Tidak, Ayah hanya ingin Thran beristirahat, kasihan dia pasti lelah,"

"Semua karna Ayah,"

"Thran!"

"Saya Tuan,"

"Ini gajimu, bulan ini aku memberimu bonus karna kau sudah bekerja dengan baik,"

"Terimakasih banyak Tuan, kalau begitu saya izin,"

"Iya, hati-hati di jalan,"

Gulf senang saat tau Thran mendapat gaji dan bonus dari Ayah nya, namun saat mereka saling tatap Gulf melihat wajah sendu milik Thran, Gulf berpikir apa Thran melihat dirinya yang sedang tidak baik-baik saja.

Setelah kepergian Thran suasana menjadi sunyi, Gulf lalu berpamitan pada Ayah nya jika dia akan mengunjungi Mild, dan seperti biasa Tuan Mario memberi izin pada Gulf.

"Kalau pergi minta antar Phi mu, jangan pergi sendirian,"

"Iya Ayah, Gulf akan bersiap dulu sudah sana Ayah istirahat,"

Tuan Mario pun pergi untuk istirahat, sedangkan Gulf dengan hati senang melangkah pergi ke kamarnya dia akan bersiap dan sedikit berdandan dia sudah tidak sabar bertemu dengan kekasihnya.

"Phi, sudah dulu telponanya, ayo antar aku ke rumah Thran,"

"Sebentar, lima menit lagi,"

"Cepat Phi, nanti Phi bisa lanjutkan lagi telponanya,"

"Mengangangu saja kau itu, ayo cepat,"

"Terimakasih Phi ku yang tampan,"

"Kalau ada maunya pintar merayu,"

"Jangan seperti itu, jika nanti aku menikah dengan Thran Phi pasti akan merindukan ku,"

"Tidak!"

"Phi jahat,"

Gulf pergi dari hadapan Zee dengan menghentakan kaki dia kesal tentu saja, apa Phi nya itu tidak tau jika dia sangat merindukan Thran, namun saat akan keluar rumah Gulf dan Zee berpapasan dengan Briana entah apa yang akan di lakukan wanita itu tiba-tiba mengunjungi Mansion milik Ayah nya setelah sekian lama menghilang.

"Sudah sampai, silahkan turun Tuan putri,"

"PHI!!"

"Jangan berteriak, sudah sana turun, lihat pangeran mu sudah menyambutmu,"

Beda Kasta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang