part 52

948 147 22
                                    

"Daddy sudah mau berangkat?"

"Iya sayang! Daddy titip Papa dan adik-adik mu,"

"Dady berapa hari diluar kota?"

"Mungkin dua hari,"

"Daddy hati-hati ya saat bekerja di luar kota,"

"Iya sayang! Apa hari ini kau akan pergi ke kampus?"

"Win ke kampus Dad, tapi nanti siang,"

Mew mengeluarkan dompet dari dalam kantung celana nya, dan mengambil beberapa lembar uang untuk ia berikan pada putra nya itu.

"Ini untukmu,"

"Tidak perlu Dad, yang kemarin juga masih ada,"

"Jangan menolak, kau bisa menyimpanya dan saat kau butuhkan kau bisa menggunakanya,"

Win baru ingat jika Papa nya satu minggu lagi akan berulang tahun, dan Win bisa memakai uang yang diberikan Daddy nya untuk ia pakai membeli kado untuk Papa nya.

"Baiklah! Terimakasih banyak Daddy, Win sayang Daddy,"

"Sudah sana pergilah mandi, dan setelah itu sarapan,"

Biarpun sudah remaja tatap saja Win masih manja pada Mew.

Pagi ini Mew sengaja bangun pagi dan membuat sarapan untuk semua orang, karna ia melihat jika istrinya itu masih merajuk, setelah selesai membuat sarapan Mew pergi ke kamarnya dan membangunkan istrinya.

"Sayang! Sudah siang bangun yuk,"

Tidak ada jawaban karna Gulf masih betah memejamkan matanya.

"Sayang!"

"Jangan menggangu ku, kau sangat menyebalkan,"

"Jangan merajuk seperti ini, aku kesana untuk bekerja bukan untuk liburan, jika nanti aku ada waktu senggang kita pergi jalan-jalan,"

"Sudah ku katakan, jika kau ingin pergi ya sudah berangkat sana, tidak usah perdulikan aku,"

"Kenapa kau bicara seperti itu? Jangan bersikap kekanak-kanakan, kau sudah memiliki empat orang anak apa kau tidak malu saat mereka melihatmu seperti ini,"

"Lalu kenapa, kau masih mau dengan ku?"

"Gulf! Apa kau masih belum mengerti juga apa yang aku katakan? Mengertilah aku punya tanggung jawab selain kau dan anak-anak,"

Mendengar apa yang dikatakan Mew membuat Gulf berpikir, apa benar jika ia bersikap seperti itu.

"Maaf! Mulai sekarang aku tidak akan mengatakan apapun lagi, dan maafkan aku jika sikap ku membuatmu bosan, karna bersikap kekanak-kanakan,"

"Bukan seperti itu sayang, maksudnya,"

Setelah itu Gulf pergi ke kamar mandi, dia harus mandi dan mengurus anak-anaknya, tidak butuh waktu lama kini Gulf sudah selesai dengan ritual mandi nya, saat keluar dari kamar mandi Gulf mendapati suaminya yang tengah duduk di ujung ranjang sambil tersenyum padanya namun Gulf pura-pura tidak melihatnya dan langsung keluar kamar, setelah membangunkan anak-anaknya dan menyuruh mereka mandi kini mereka sudah berkumpul di meja makan.

"Daddy sudah mau berangkat?" Nata bertanya saat melihat Mew membawa tas ransel.

"Iya sayang! Nanti Tuan putri tidak boleh nakal saat Daddy tidak ada, mengerti?"

"Mengerti Dad!"

"Pintarnya anak Daddy!"

"Pasti nanti kami merindukan Daddy,"

"Daddy hanya sebentar disana, jika nanti pekerjaan Daddy sudah selesai Daddy akan langsung pulang,"

"Nanti Daddy hati-hati di jalan,"

Beda Kasta (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang