Setelah berbelanja kini mereka pulang saat memasuki halaman rumah Gulf melihat mobil milik Zee, hatinya semakin berdebar apakah benar jika putra nya itu pulang.
"Mew! Itu seperti mobil milik Phi Zee,"
"Kau benar itu memang mobil miliknya, apa yang membuatnya pulang apa Win pulang,"
Karna tidak ingin menduga-duga Gulf pun turun dari mobil dan ia pun mengajak anak-anaknya masuk, dengan berlarian Pawat dan Hana masuk kedalam Mansion dan mereka pun sangat senang karna di dalam ada Phi nya.
"Phi Win Phi, kami rindu," Ucap Paw dan Hana secara bersama, dan mereka pun langsung memeluk Phi nya yang sudah tiga hari tidak mereka jumpai.
"Kenapa Phi lama menginap di rumah temannya, Phi tau tidak! Kami merindukan Phi,"
"Phi minta maaf ya, karna saat pergi Phi tidak berpamitan pada kalian, Phi juga sangat merindukan kalian,"
"Phi! Nanti malam Hana ingin tidur bersama Phi, boleh nda?"
"Boleh!"
"Yeee.. Terimakasih Phi,"
Cup..
"Pawat juga mau tidur dengan Phi, bukan Hana saja,"
"Iya! Nanti malam kita tidur bertiga, apa kalian senang?"
"Papa! Lihat Phi sudah pulang,"
Gulf pun tak kuasa menahan tangisannya saat melihat putra nya kini berada di hadapannya.
"Paw Hana, ayo kita pergi ke kamar uncle," Pangil Zee pada bocah kembar itu.
"Apa uncle punya mainan baru?"
"Tentu saja, ayo cepat,"
Dengan senang hati mereka berdua berlari menaiki anak tangga, sudah tiga hari tidak bermain dengan uncle nya tentu saja mereka pun merindukan uncle tampanya.
"Papa!"
"Sayang!"
Win berlari memeluk Papa nya bahkan kini ia tidak bisa berhenti menangis, air mata yang ia tahan sejak tadi mengalir begitu saja.
"Sudah sayang! Jangan menangis nanti kau akan susah bernafas,"
"Papa! Win minta maaf karna sudah mengatakan hal yang tidak-tidak,"
"Win tidak perlu minta maaf, yang salah Papa karna sudah membohongimu,"
"Tidak Pa! Win mengerti Papa melakukan itu karna hanya ingin membuat Win bahagia, hanya ingin Win mendapat kasih sayang dari seorang Daddy, dan itu benar membut Win bahagia dari Win kecil hingga Win besar,"
"Karna Papa tidak ingin membuatmu menangis, tidak ingin melihatmu kekurangan kasih sayang, apa Win masih menyanyangi Daddy Mew seperti dulu?"
"Iya Pa! Win masih sayang Daddy seperti dulu, Win juga minta maaf karna sudah mengatakan hal buruk pada Daddy,"
"Sini peluk Daddy dulu," Ucap Mew.
Mereka pun saling berpelukan dengan tubuh bongsor putra nya membuat Mew dengan mudah memeluk Win.
"Maafkan Win Dad, pasti Daddy kecewa dengan Win?"
"Seperti yang Papa mu katakan, kau tidak perlu meminta maaf, sekarang kita mulai dari awal dan lupakan masalah yang sudah terjadi,"
"Win sayang Daddy, terimakasih karna Daddy sudah hadir dan menyanyangi Win seperti Daddy menyanyangi Paw dan juga Hana,"
"Daddy menyanyangimu lebih dari apapun, dan kau sudah Daddy angap seperti anak Daddy sendiri, jadi jangan pernah berpikiran jika kau tidak di sayang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Kasta (END)
General FictionSebuah kasta harus menjadi penghalang mereka Lalu apa yang akan terjadi? Mereka akan hidup bersama atau akan tetap terpisah dengan keadaan?