Mew dan Gulf pulang saat mendengar Nata tidak baik-baik saja, mereka berdua bergegas pulang karna Win mengatakan jika adik kecilnya itu sedang demam.
"Win, dimana Nata sayang?"
"Ada di kamar Pa, sejak tadi Nata tidak mau makan sudah Win bujuk tapi tetap saja Nata menolak,"
"Biar Papa yang membujuknya, nanti tolong buatkan bubur untuknya tapi jangan banyak-banyak,"
"Iya Pa!"
Setelah berbincang dengan Win Gulf pun pergi menyusul Mew yang lebih dulu sudah berada di kamar, saat ia sampai di kamar ia mendapati Nata sedang menangis.
"Sayang! Kenapa menangis?"
"Nata nda mau, Nata marah dengan Buna,"
"Buna minta maaf ya, ayo sini Buna gendong,"
Biarpun Nata mengatakan marah namun tetap saja ia tidak bisa jauh dari Buna nya, hanya saja terkadang ia merasa kesal jika Buna nya pergi ia tidak di ajak.
"Nata makan ya, Phi Win sudah membuatkan bubur untuk Nata,"
"Emhh.. Suapi sama Buna tapi,"
"Tidak sama daddy saja?" Tanya Mew.
"Nda mau, daddy sana daddy bau,"
"Daddy tidak bau sayang,"
Gulf hanya tersenyum saat melihat Mew terus menciumi bau tubuhnya, dan memang benar apa yang di katakan Nata jika ia sedikit bau karna setelah bercinta ia belum membersihkan tubuhnya.
"Sayang, kenapa kau tersenyum seperti itu?"
"Tidak ada, pergilah mandi Mew supaya putrimu yang manja ini mau denganmu,"
"Baiklah, tunggu sebentar ya Tuan putri daddy mandi dulu,"
Tidak lama Win datang dengan membawa bubur untuk adiknya, ia mau memasak bubur jika Nata yang sakit karna Nata sangat manja padanya.
"Ucapkan apa pada Phi Win, sayang?"
"Terimakasih Phi bunny, Nata sayang Phi,"
"Kalau Nata sayang Phi, coba Phi nya di cium,"
Emmuachh..
"Besok jika Phi pergi ke kampus, Nata mau ikut tidak?" Ucap Win pada Nata, karna Win tau jika Nata sangat senang saat ikut mengantar nya ke kampus.
"Mau!'
"Tapi Nata sudah harus benar-benar sehat,"
"Nata sudah tidak sakit, lihat Nata sudah mau makan, iya kan Bun,"
"Iya sayang,"
"Sudah ya, Phi ingin pergi ke kamar Phi dulu, Phi harus belajar,"
"Iya Phi!"
"Pa, Win ke kamar dulu ya,"
"Iya sayang, apa kau dan adik-adik mu sudah makan?"
"Sudah Pa, tadi sebelum pulang uncle Mild membuatkan kami makanan,"
"Maaf ya, Papa jadi merepotkan uncle,"
"Tidak apa-apa, uncle pun tidak keberatan,"
"Ya sudah pergilah ke kamarmu, setelah selesai belajar langsung tidur,"
Meskipun sudah besar namun Gulf tetap memberi perhatian lebih pada Win, karna Win terlahir dari cinta pertamanya, meskipun sudah sangat lama Gulf tidak melupakan Tharn begitu saja.
"Kenapa melamun?"
"Kau membuatku terkejut saja,"
"Aku sudah sejak tadi memanggilmu, namun kau tetap diam saja,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Kasta (END)
General FictionSebuah kasta harus menjadi penghalang mereka Lalu apa yang akan terjadi? Mereka akan hidup bersama atau akan tetap terpisah dengan keadaan?