My. Aunty

511 34 0
                                    

Jeon sampai dirumah pukul 20.00, tubuhnya letih, suaranya serak karena terus bernyanyi lagu Rock selama geladi tadi.
Dilihatnya sang anak sedang menonton TV sendirian diruang tamu.
Tak biasanya rumah sudah sesepi ini, pikirnya.

"Kok nonton sendirian?
Mama mana?! " tanya Jeon pada Bianca.

"Mandi.. " jawab Bianca cuek, ia masih kesal pada Papanya.

Jeon jadi gemas sendiri dengan tingkah putrinya jika sudah seperti itu.
Maka sebelum beranjak, ia sempatkan mengusak pelan rambut hitam Bianca yang terkuncir satu.
Membuka lemari es yang ada didapur untuk mengambil minuman, namun justru ia dibuat terkejut.

"Siapa yang ngambil minuman gue?! " gumam Jeon.

Minuman tersebut berupa bir kaleng degan kadar alkohol 0.0%, atau sama seperti softdrink.
Ia hanya bisa menyimpan bir non alkohol saat kulkas, karena tentu atas tuntutan sang istri.
Dimana kehadiran Bianca yang menjadi alasannya.
Maka jika ia ingin minum, ia akan ke mini bar miliknya diruangan bawah tanah mansion tersebut.

Akhirnya ia hanya mengambil makanan yang sudah disiapkan dan bisa dihangatkan di microwave.
Sembari menunggu, tiba-tiba Rosé datang menghampirinya.
Sang istri sudah berganti baju dengan bedrobe satin berwarna gold membalut gaun tidur tipis ditubuhnya.
Jeon dibuat melongo sejenak dengan kecantikan sang istri yang tak pernah memudar setiap hari.

"Sorry.. Tadi aku mandi dulu.
Si bibi udah pada istirahat dibelakang sih, jadi gak ada yang bukain pintu. " ujar Rosé menemani Jeon dimeja makan.

"Gak apa-apa.
Gimana kegiatan hari ini?! " tanya Jeon menatap lekat wajah Rosé dengan lembut.

"Tadi aku meeting sama Bang Teddy, sama Imel juga guna membahas MV lagunya yang bakal dibikin sesegera mungkin.
Sayangnya kita butuh pemeran tambahan buat berperan jadi orang ketiganya.
Kamu ada ide..?! " tanya Rosé.

"Kita bahas nanti ya..
Sekarang aku mau makan dulu, laper banget.. " jawab Jeon.

Mau tak mau Rosé mengangguk pasrah.
Ada rasa bersalah juga tiba-tiba memberi pertanyaan pada sang suami yang baru saja pulang dari kegiatannya yang melelahkan.
Alaram microwave berdenting tanda makanan yang tadi di hangatkan sudah siap disajikan.
Maka tanpa disuruh pun Rosé segera beralih menyiapkannya di piring.
Namun suara cukup nyaring tiba-tiba mengejutkan kebersamaan pasutri tersebut.
Dan itu membuat Jeon tersedak air minumnya saat ini.

"Hello Everyone..!!!"

"Uhhukk..!!
L.. Loe kok bisa kesini..!!?? " pekik Jeon.

"Dih.. Apaan sih Bang Jeon?!
Rumah loe, rumah kakak gue juga.. "

"Loe dateng kapan?!
Napa gak bilang dulu kalo mau kesini?! " pekik Jeon.

"Kejutan dong..
Gimana, loe merasa exited gue disini?! "

"Lebih tepatnya gue kaget ngeliat rambut loe yang udah kayak jerami.."

"Gue gebok ya loe..!!
Orang gue cantik gini.. "

Rosé menggeleng pelan mendengarkan perdebatan antara Jeon dan adiknya itu.
Pasalnya sejak pacaran, Jeon memang sudah sangat dekat dengan adik perempuan Rosé itu.
Lebih tepatnya dekat dalam arti menjahili, membully dan menistakan satu sama lain.
Namun Jeon tentu sangat peduli juga dengan adik iparnya tersebut.
Karena dia memang tak mempunyai adik.

"Mitha mau kuliah di Jakarta katanya." ujar Rosé mulai duduk diantara mereka berdua.

"Kenapa?!
Loe di D.O dikampus loe sebelumnya?! " selidik Jeon.

"Sembarangan loe Bang..!!
Gue nie mahasiswa teladan ya..!!
Gue sengaja pindah kuliah, soalnya gue ada proyek baru." jawab Mitha sembari menyodorkan katalog kosmetik cukup terkenal serta surat penandatanganan kontrak.

Papa Rock N RollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang