Hari ini tiba saatnya Bianca berangkat mengikuti student exchangenya ke Australia.
Dan ia merengek sejak pagi pada orangtuanya agar mengantarkannya ke sekolah.
Sebenarnya Jeon begitu ingin mengantarkan putrinya itu langsung ke bandara, namun sekolah mempunyai kebijakan sendiri agar para siswanya berangkat menggunakan bus sekolah bersama-sama siswa yang lain.Dan di sinilah Jeon dan Rose sekarang, ikut berjejer bersama para wali murid lain yang mengantar putera putri mereka.
Termasuk Sandy dan Jessie pagi itu, karena mereka juga mengantar Dion yang juga akan mewakili student exchange bersama Bianca.Rose segera melambai pada Jessie yang kini mengetahui kehadirannya.
Maka tak lama akhirnya ia berjalan mendekat ke arah Jessie dan Sandy bersama Bianca yang menggandeng tangannya.
Sementara Jeon ia biarkan membawa koper dan perlengkapan sang putri di bagasi mobilnya."Si Dion ikut juga ternyata.?!" ujar Rose sembari mengusap sekilas kepala Dion.
"Iya, padahal gue gak tega ih ngelepas dia jauh dari rumah.
Tapi bapaknya malah ngebiarin aja.." dumal Jessie melirik suaminya yang hanya diam di belakangnya."Lha si Bianca malah bapaknya yg posesif banget ngelarang anaknya buat ikut." kekeh Rose.
Jeon berjalan sembari menenteng koper berukuran sedang milik Bianca.
Dan sekilas bersalaman pada Shendy yang kini juga melihatnya."Capek ya..?!"
Duduk aja dulu di sana.." ujar Rose pada Jeon sembari menunjuk bangku taman yang berada tak jauh dari tempat mereka kini.Jeon melirik sejenak kemudian mengangguk.
Sebelum beranjak, ia mencolek lengan Shendy agar pria itu mau mengikutinya.
Dan dengan anehnya Shendy menurut saja bagai kerbau yang dicocok hidungnya.Setelah kedua pria itu menjauh, kini Rose berbisik kepada Jessie di sampingnya.
Sudah pasti tentang event Paris Fashion Week bulan depan itu."Loe dapet undangan PFW gak.!?" bisik Rose.
Tak heran jika Rose bertanya demikian pada Jessie, karena yang ia tau Jessie adalah Global Ambassador brand fashion Dior.
Sudah pasti kegiatan semacam itu adalah makanan sehari-hari bagi aktris terkenal tersebut."Pertanyaan loe konyol, ya pasti di undang lah gue..
Gue kan belom di pecat dari Dior.." sewot Jessie namun masih dengan nada lirih."Ck.. Gue juga pengen ikut..
Tapi gak bisaaa..!!" rengek Rose dengan suara yang ia tahan sebisa mungkin."Loe dapet undangan emang??"
"Dapet, bahkan mantan CEO gue sampe kirm gift segala dari Italy.
Tapi gagal karena tu si bapak-bapak ngamuk ngelarang gue dateng.." ujar Rose sekilas melirik suaminya yang asik mengobrol dengan Shendy.Jessie terkikik pelan, tentu ia paham alasan Jeon melakukan itu semua.
Berita pengunduran diri Rose dari dunia model termasuk cukup mencengangkan di dunia hiburan.
Dengan percaya dirinya dulu pria itu mendampingi sang istri melakukan press confrence tentang pengunduran dirinya setelah kurang lebih dua tahun berkecimpung di dunia modeling."Emangnya gak coba loe rayu?
Biasanya kalo dikasih paha sama dada, bisa langsung jinak tuh para jantan?!" ujar Jessie."Ck.. Udah tapi tetep gak bisa..
Karena masalahnya... Emmm..." Rose menjeda kalimatnya."Masalahnya apa??" tanya Jessie penasaran.
Rose berdecak kemudian dengan segera membisiki telingan Jessie.
Dan itu mampu membuat Jessie memebelalak setelahnya."Serius loe lagi ngisi..??!!" pekik Jessie menahan suaranya.
Rose hanya mengangguk dengan cemberutnya.
Namun kini temannya itu justru tersenyum merekah lalu mengusap perut ratanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Rock N Roll
RomanceDia Papaku.. Papa Rock N Roll Sebuah rahasia dalam sebuah cinta