Hari demi hari berlalu, kini baik Rose maupun Jeon sama-sama menjalani kesibukan masing-masing.
Rose dengan jadwal pemotretan yang padat, kadang menghadiri beberapa undangan event fashion baik di dalam maupun luar negeri.
Ya, Rose akhirnya kembali aktif di dunia permodelan dan kembali berinteraksi dengan para teman-teman modelnya terdahulu.
Sedangkan Jeon kembali menyibukkan diri juga dengan kegiatan manggungnya sekaligus membuat lagu-lagu di studio.
Jeon sengaja mengambil job sebanyak-banyaknya untuk sejenak melupakan masalah pribadinya.
Meskipun nyatanya tiap kembali kerumah ia akan tetap memikirkan Rose.Seperti saat ini, Rose baru saja menghadiri fashion show di Singapore selama dua hari dan kembali lagi ke Jakarta pada siang hari.
Untuk menghilangkan rasa bosan didalam pesawat, Rose pun berinisiatif membuka saluran Youtube dan ternyata Channel akun Godfather sedang melakukan Live Streaming penampilan manggung di Jakarta.
Itu berarti sang putri sedang sendirian dirumah, atau mungkin saja sedang bersama Mitha.
Dengan iseng ia pun bergabung dalam siaran tersebut hanya untuk melihat penampilan Jeon yang memang baru kembali lagi ke panggung.
Jeon masih tampan dan berkharisma seperti biasanya.
Tak bisa dipungkiri bahwa Rose selalu jatuh cinta setiap melihat pria itu membawakan lagu-lagu cinta Jeom yang 70% terinsipirasi dari dirinya.
Lebih dari satu bulan berlalu tak bertemu tatap dengan pria itu ternyata mampu membuat Rose sedikit rindu.
Dan akhirnya Rose terpaksa menyudahi kegiatannya dan mematikan ponselnya karena sebentar lagi pesawat akan take off menuju Jakarta.Karena kesibukan kedua orangtuanya, membuat Bianca pun menjadi jarang bertemu satu sama lain.
Ia akan bertemu Ayah dan Ibunya hanya ketika pagi hari atau yang paling parahnya bertemu beberapa kali saja dalam seminggu, karena jadwal kesibukan Rose dan Jeon yang padat dan tak menentu.
Bianca yang ceria pun tak terlihat lagi, ia menjadi anak pemurung dan kasar.
Bahkan di sekolahpun ia kerap berselisih paham dengan teman-temannya.Bianca baru saja selesai melakukan latihan wushu yang menjadi salah satu ekstrakulikuler di sekolahnya.
Meskipun ia mengikuti beberapa kegiatan lain seperti paduan suara, namun untuk kali ini sang guru justru memilihnnya untuk mengikuti olipiade wushu antar daerah mewakili sekolahnya.Bianca pun sudah menolak dan mengajukan temannya yang lain untuk menggantikannya.
Karena percuma juga ia menyetujui untuk ikut, kedua orangtuanya pasti tetap tidak bisa datang untuk mendukungnya dihari perlombaan.Bianca berjalan menuju lokernya dengan menyimpan pedang wushunya diloker sekolah miliknya.
Awalnya ia bersikap biasa saja, namun kegiatannya sedikit terhenti kala mendengar suara sumbang dari beberapa teman latihannya."Harusnya Pak Marco kan milih aku jadi peserta lomba itu.
Sayangnya Bianca, aku jadi nggak kepilih deh..""Kayaknya dia caper nggak sih biar bisa dipilih..??!"
"Mungkin juga, setau kita kan Pak Marco selektif banget kalo milih peserta buat lomba.
Sementara dari skill aku jauh di atas Bianca."Bianca yang tak tahan pun segera menghampiri anak tersebut, bahkan ia kembali mengambil pedang wushu miliknya dan ia genggam dengan erat di sebelah tangannya, karena menahan kemarahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Rock N Roll
RomanceDia Papaku.. Papa Rock N Roll Sebuah rahasia dalam sebuah cinta