Bianca yang biasanya tampak bahagia jika sang ibu atau ayahnya yang datang menjemput, kali ini tampak tak terlihat bahagia sama sekali.
Karena lagi-lagi sang ibu kedapatan pergi berdua dengan lelaki asing yang kini mulai ia ketahui bernama Enzo tersebut.
Meski Rose begitu antusias menyambutnya dengan senyum merekah, namun Bianca justru tampak sedikit risih dengan situasi ini."Kenapa Mama nggak bawa mobil sendiri atau minta jemput Pak Rusdy aja.!?" tanya Bianca.
"Kebetulan tadi Mama abis keluar sama Om Enzo nyari barang keperluan Mama yang abis."
"Harus banget ya pergi berdua.!?" tanya Bianca.
Rose tau bahwa anaknya tersebut masih sulit untuk menerimanya dekat dengan Enzo, terlihat dari sikapnya yang begitu acuh tersebut.
Dan tentu itu membuatnya sedikit tak enak hati degan pria yang kini sedang dekat dengannya tersebut.Bianca akhirnya duduk di antara Rose dan Enzo, karena ia tak mau ibunya terlihat seperti sebuah pasangan jika mereka hanya duduk berdua di depan.
Namun Enzo tetap tersenyum melihat kelakuan gadis kecil tersebut."Bianca mau mampir dulu beli es krim?" tawar Enzo.
"Enggak, Om..
Kata Papa nggak boleh makan es krim dulu sebelum makan siang." jawab Bianca."Emm.. Kalo kue..??"
"Enggak."
"Burger, Pizza..??" tanya Enzo tak menyerah.
Namun lagi-lagi Bianca hanya menggeleng pelan dengan tatapan datar.
Rose dibuat pusing dengan tingkah sang putri yang demikian, seketika ia pun tersenyum canggung kepada Enzo.
Dan akhirnya Enzo pun tersenyum seolah menemukan ide cemerlang.
Ia mengambil paperbag berwarna pink di jok mobil belakangnya.
Setelahnya ia mengeluarkan isinya yang ternyata adalah boneka teddy bear berwarna pink lengkap dengan dress di badannya.
"Ini buat Bian, sebagai tanda perkenalan dari Om
Anggep Om Enzo kayak temen-temen Papa Bian yang lain.
Atau anggep Om sebagai temen Bian sendiri juga nggak apa-apa.." ujar Enzo sembari menyerahkan boneka itu.Perlahan tangan kecil itu mulai menerima boneka tersebut, meskipun belum ada senyuman terbit di bibirnya.
Namun itu cukup membuat Enzo merasa lega.
Namun seketika ia sedikit gugup kembali kala sebuah pertanyaan dari si kecil di tujukkan untuknya."Om pacarnya Mama ya..!??"
Rose pun yang juga mendengarnya sedikit gelagapan, namun melihat Enzo yang berusaha tenang menjawab pertanyaan Bianca tersebut membuatnya mencoba untuk tak khawatir.
"Om cuma temennya Mama kok..
Temen sejak sekolah dulu malahan..
Kebetulan akhir-akhir ini Om Enzo ada kerjaan di Jakarta juga dan nggak sengaja ketemu Mama kamu." jawab Enzo tersenyum lembut."Apa suatu saat Om bakal jadi Papa Bian..!?"
Sejenak Enzo dan Rose pun saling pandang, dan dengan tenang pula Enzo kembali menjawab pertanyaan Bianca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Rock N Roll
RomanceDia Papaku.. Papa Rock N Roll Sebuah rahasia dalam sebuah cinta