Orangtua Jeon dan Rose hari ini memutuskan untuk kembali ke Surabaya dan Jogja, karena memang pekerjan para ayah yang tidak bisa di tinggalkan lama-lama.
Dan mereka juga merasa hubungan anak menantu mereka kini mulai terlihat semakin baik dari sebelumnya, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk tak lagi khawatir.
Dan orangtua Jeon begitu mewanti-wanti agar putranya itu segera menyelesaikan masalahnya dengan wanita yang berstatus sebagai kekasih gelap Jeon itu."Ini bener pada berangkat di anter supir aja.!?" tanya Jeon memastikan.
"Iya, udah kamu berangkat kerja aja.
Katanya kerjaan kamu lagi sibuk banget kan.!?" jawab Bu Kirana."I.. Iya sih Mi.."
"Jeon jaga anak saya dengan baik, saya gak mau hal seperti ini terulang lagi.
Kalo kamu benar cinta sama dia, kamu harus janji untuk bikin dia bahagia." ujar Pak Wilman."Iya Ayah, Jeon minta sangat minta maaf untuk kejadian kemarin.
Dan Jeon janji akan jadi suami yang lebih baik lagi buat Rosie." jawab Jeon."Je.. Titip Rosie ya Nak.." ujar Bu Ajeng menepuk pundak sang menantu.
"Iya Bu'."
"Jaga diri kamu dan keluarga kamu.
Jangan sampe kamu ngebiarin orang lain ngerusak hidup kamu lagi." peringat Bu Kirana serius."Iya, siap Mi.."
"Ingat pesan Papi kemarin Je, jangan sampe kamu menyesal di kemudian hari." ujar Pak Chandra memukul pelan lengan sang putra.
"Iya Pi, Jeon janji akan memperbaiki semua dan menjaga yang Jeon punya."
Semua tersenyum lega setelahnya, dan kini Rose berpamitan dengan kedua orangtua dan mertuanya.
"Hati hati ya Ayah, Ibu.." ujar Rose memeluk kedua orang tuanya.
"Iya Nak, cepet sembuh ya..
Dan jaga kesehatan kamu selalu." ujar Bu Ajeng."Kalo ada apa-apa, cepet hubungi kami." ujar Pak Wilman.
Rose pun tersenyum manis dan mengangguk.
"Hati-hati ya Mami, Papi
Makasih udah jagain Rosie beberapa hari ini.." ujar Rose mencium tangan kedua mertuanya"Sama-sama sayang, inget jangan banyak pikiran dan jangan aktifitas berat-berat dulu selama kamu belum sembuh." ujar Bu Kirana.
"Dan kalo Jeon macem-macem sama kamu lagi, kamu bilang ke Papi." ujar Pak Chandra.
"Iya Papi, Mami.." jawab Rose tersenyum manis.
Mitha dan Bianca pun tak kalah rusuhnya kali ini.
Selalu membawa keceriaan tersendiri dalam cerita kali ini."Hati-hati Yah.. Bu'.." ujar Mitha mencium tangan kedua orangtuanya.
"Hmm..
Kamu kuliah yang bener, jangan pacaran mulu..!!" tegur Pak Wilman menyentil kening anak bungsunya."Siapa yang pacaran ih.."
"Terus kemarin yang nganter kamu pulang itu siapa.!?
Di kira Ayah gak tau apa, hah..!?""I.. Itu kang ojek aja Yah.." jawab Mitha gugup.
"Ojek sekarang motornya mahal-mahal ya.!?
Mana bajunya kayak mau pergi kencan..""Y.. Ya, dia emang mahasiswa yang nyambi ngojek aja..
Lagian motor mahal juga masih kredit itu mah.." jawab Mitha menggigit bibir bawahnya.Jika Mitha tau bahwa ayah Robbin adalah seorang menteri, pasti ia tak akan sampai hati mengatakan Robbin adalah tukang ojek sambilan.
Sementara Rose diam-diam tersenyum menyebalkan.
Sebenarnya ia sudah cerita ke kedua orangtuanya tentang siapa Robbin.
Dan mereka pun tak masalah, asalkan tidak mengganggu kuliah serta pekerjaan Mitha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Rock N Roll
RomanceDia Papaku.. Papa Rock N Roll Sebuah rahasia dalam sebuah cinta