Until Last

166 18 1
                                    

Saat pulang dari acara Enzo, Jeon tetap diam fokus menyetir walaupun ayah mertuanya asik mengobrol dengan sang ibu mertua.
Sedangkan Rose menatap cemas suaminya yang tentu di landa cemburu tak berkesudahan sejak tadi.
Pasalnya sebelum keluarga Rose pamit pulang, Enzo dan orangtuanya menyempatkan untuk mengobrol sejenak bahkan berfoto bersama sebagai kenang-kenangan.

Hingga kini mobil tersebut sudah sampai di depan rumah Pak Wilman.
Setelah semua turun, kini Jeon pun ikut turun dan langsung masuk begitu saja ke dalam kamar tanpa memedulikan sang istri.

"Je.. Udah dong marahnya..
Toh tadi kan fotonya bareng-bareng sekeluarga.." bujuk Rose setelah masuk ke dalam rumah.

"Ya tapi itu orang berdiri di samping kamu, bisa banget dia cari kesempatan dalam kesempitan..!?" sewot Jeon.

"Orang itu..??!!
Namanya kan Enzo, Je..." ujar Rose menerangkan.

"Kenapa..??!!
Kamu gak terima aku manggil dia kayak gitu.?!" pekik Jeon.

Damn..!!!
Rose salah ucap, dalam kondisi ini semua yang di ucapkan akan tetap terdengar salah bagi Jeon yang sedang marah.
Harusnya tadi Rose diam saja ya..!?

"J.. Je.. Bukan, bukan itu maksud..--"

Namun tiba-tiba kini Jeon sudah menubruknya dengan ciuman ganas yang membabi buta.
Tentu Rose ingin memberontak, namun apa daya tenaganya tentu kalah dominan dari suaminya tersebut.

"J... Jeeonh.. Mmmmpphh...!!"

Jeon tetap tak peduli, justru kini ia semakin menggerayangi tubuh sang istri yang masih terbalut dress panjanganya tersebut.
Tangannya mencengkeram pinggul ramping tersebut lalu menyusup kebawah dress yang Rose kenakan.
Tentu Rose dibuat takut karenanya, karena jika ia menurut, bukan tak mungkin Jeon akan bermain secara brutal dan pasti akan membahayakan janin dalam kandungannya.

"Jeoon.. J.. Jangan kayak gini..
Aakhh..!!" suara Rose tercekat saat kini Jeon mendorongnya ke atas ranjang dan buru-buru menindihnya.

Pria itu masih saja mencumbui bibir serta leher Rose dengan kasar, bahkan satu tangannya kini berusaha merobek kancing kemejanya hingga terlepas beberapa bagian.
Keadaan Rose sudah kacau dengan baju dan rambut yang berantakan.
Ia hanya menatap sang suami dengan nanar dan ketakutan.
Hingga saat Jeon mulai mengeksplor kembali leher jenjangnya, tangisnya mulai terdengar lirih di telinga Jeon.

"Jeon.. Jangan kayak gini, please..
Aku takuuut..." lirih Rose.

Jeon yang tiba-tiba tersadar, segera melonggarkan kungkungannya dari tubuh sang istri di bawahnya.

"R.. Rosie.. Maaf..
A.. Aku lepas kontrol, sayang..
Maafin aku.." ujar Jeon panik karena melihat kondisi Rose seperti sekarang.

Namun wanita itu masih terisak sembari menutupi wajahnya yang sudah berantakan.
Dengan segera Jeon pun memeluk tubuh bergetar istrinya tersebut dengan terus melontarkan kata maaf atas kecerobohannya tersebut.

Mitha, Vian dan Jimmy malam ini sedang menikmati pesta BBQ dan jagung bakar di pinggir kolam.
Ketiganya memutar musik dengan mini soundsystem dan mendendangkan lagu-lagu random di sana.
Sebenarnya sejak siang Vian, Jimmy dan Yoji sengaja datang ke mansion Jeon hanya untuk latihan saja menjelang konser tour mereka.
Namun sorenya Mitha justru merengek minta di temani karena memang merasa kesepian hari itu.
Meski Yoji tak bisa ikut dikarenakan harus berkerja sambilan, akhirnya Vian dan Jimmy saja yang terkena getahnya.

Vian dan Mitha tengah asik mengunyah jagung bakar sembari menonton Netflix dari laptop Mitha.
Sementara Jimmy sibuk memanggang sosis dan daging di belakang mereka.
Hingga tiba-tiba sebuah panggilan video masuk di ponsel Mitha yang ternyata dari Jeon.

Papa Rock N RollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang