Rindu

316 36 58
                                    

Jam sekolah telah usai, gadis kecil kelas 5 SD itupun segera berjalan keluar gerbang menuju mobil jemputan yang setiap hari terparkir tak jauh dari gerbang sekolahnya.
Awalnya ia berjalan lesu, namun setelah melihat siapa yang kini berdiri disamping mobil itu, seketika membuatnya memekik kegirangan.

"Oma....!!!" pekik Bianca berlari ke arah wanita yang ternyata adalah Bu Kirana.

Bu Kirana pun dengan senyum mengembang segera memeluk sang cucu tercinta yang sudah lama tak ia jumpai tersebut.
Tak terasa kini Bianca tampak makin cantik dan lebih tinggi.

"Oma kapan dateng..!?
Sama Opa juga.!?" tanya Bianca antusias.

"Iya, Opa lagi ke kantor Papa tadi.
Mau jemput Opa dulu gak..!?"

"Mau-mau..!!
Bian udah kangen banget juga sama Opa..!!" pekik Bianca kegirangan.

"Oke lets go..!!" ujar Bu Kirana segera mengajak cucunya masuk ke dalam mobil dan menyuruh Pak Rusdy untuk membawa mereka mampir dahulu ke JR. Record.

Di suatu tempat, seorang pengacara muda baru saja selesai mendampingi persidangan salah satu clientnya di pengadilan agama di kota Semarang.
Langkah kakinya terpaksa terhenti kala mendapat panggilan dari nomor asing di ponselnya.
Meski sedikit ragu akhirnya pria itu pun segera mengangkat telefon tersebut yang mungkin saja dari salah satu calon clientnya.

"Halo.."

"Halo.. Loe masih inget suara gue kan..!?"

"Jeon.!?
Ini nomer loe..!?
Ada apaan Je..!?"

"Gue undang loe kerumah gue hari ini atau besok, soalnya ada hal penting yang perlu loe lurusin soal pertemuan loe sama istri gue beberapa hari lalu."

"P.. Pertemuan..!?
Oh.. God.. Gue kemarin itu ketemu Rose juga gak sengaja Je..
Dia...--"

"Gue gak nerima alasan apapun dari telefon.
Gue bakal tetep nunggu kedatangan loe besok di rumah gue dan jelasin secara detail di depan gue.
Kalo loe tetep mangkir, gue gak segan hancurin reputasi loe di depan media."

"Oke-oke.. Gue bakal kesana besok pagi.
Sekarang gue lagi di Semarang ngurusin kerjaan dulu.
Besok kalo gue otw, gue kabarin loe.."

"Oke fine.."

Telefon dimatikan secara sepihak, tentu membuat pria yang tak lain adalah Enzo tersebut mengeryit sekaligus mendengus kesal.
Ia rasa masih banyak kesibukan lain daripada mengurusi pria cemburuan macam Jeon tersebut.
Namun sepertinya ia juga tetap harus datang menemui Jeon dan meluruskan semuanya.
Ia tak ingin kesalahpahaman ini terus berlanjut dan bisa saja menghancurkan diri dan karirnya saat ini.

Berita tentang Rose dan Jimmy yang tertangkap kamera sedang berduaan di tempat umum kemarin, nyatanya masih ramai di perbincangkan.
Tentu anggapan jika mereka menghabiskan waktu berdua tanpa ada suami Rose yang menemaninya.
Dan opini-opini lain yang selalu menggulirkan sebuah pemikiran tentang perselingkuhan.

Terlihat pula Jimmy yang beberapa kali di kejar wartawan gosip saat sedang menghabiskan waktu di luar, hanya untuk menjawab gosip murahan tersebut.

"Saya ketemu Rose itu gak sengaja pas mau pulang ke Bandung.
Masa' iya ketemu temen tapi gak nyapa..!?
Lagian itu timernya juga sebentar kok, Rose juga punya kesibukan lain setelah itu."

Ya, kurang lebih jawaban seperti itu yang di lontarkan Jimmy untuk para wartawan yang sedang menyorotinya.
Sementara kini Pak Wilman yang nyatanya sedang duduk bersantai di ruang tamu sembari menonton tv dengan siaran gosip tentang Jimmy dan sang putri tersebut, hanya bisa menghela nafas berat.
Seperti inilah resiko menjadi publik figure, apapun yang di lakukan tak luput dari perhatian seluruh mata di dunia.
Inilah yang membuat Pak Wilman dulu tak setuju saat Rose memilih masuk ke dunia entertainment daripada mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang diplomat muda wanita pertama.
Hal yang di sebut privasi bisa begitu sulit untuk di dapatkan untuk para orang-orang seperti Jeon maupun Rose.
Terlebih keduanya merupakan pasangan fenomenal yang hampir tak pernah mendapat stigma buruk di depan publik karena keharmonisan rumah tangga mereka.

Papa Rock N RollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang