Sesampainya dirumah, Bianca yang baru pulang dari les mendapat kabar bahwa sang ibu sedang terbaring sakit, segera melempar tasnya ke sembarang arah lalu melesat memasuki kamar orangtuanya.
"Mama...!!! Mama sakit..??!!" pekik Bianca segera menghambur ke pelukan Rose.
Tangan kecilnya ia gunakan untuk menangkup wajah tirus nan pucat milik ibunya.
Hingga ia dapat melihat pantulan wajah imutnya dimata coklat itu."Cuma kecapekan aja kok, sayang..
Ganti baju dulu sana, capek kan baru pulang les..!?" jawab Rose membelai surai hitam sang putri.Hingga tak lama kemudian Jeon masuk dengan membawa semangkuk bubur serta teh hangat untuk istrinya.
Melihat sekilas Bianca yang masih memeluk Rose diatas ranjang seperti anak anak koala dan induknya."Anak papa udah pulang.??
Gak ganti baju dulu..?!!" tanya Jeon meletakkan makanan itu dimeja nakas."Nanti, Pa..
Aku masih kangen sama Mama.." rengek Bianca memeluk leher sang ibu.Dan Rose hanya bisa pasrah dengan perlakuan anak semata wayangnya itu.
Menurutnya Bianca sosok yang cukup overprotektif meski usianya masih terbilang kecil.
Dan Rose cukup menyukai tingkah lucunya itu."Iya, tapi itu leher Mama nanti kecengklak kalo kamu gelendotin mulu kayak gitu.." ujar Jeon.
"Udah biarin aja Papa... Anak kamu ini lagi perhatian sama aku.." bela Rose dengan senyum pasrahnya.
"Iya nih Papa, sirik mulu perasaaan.." gerutu Bianca.
Tok.. Tok.. Tok..
"Maaf permisi Pak, diluar ada paket makanan sama bunga dari Mbak Monalisa.." ujar sang ART.
"Oh yaudah, bawa masuk aja Bi.." jawab Jeon.
Segera sang ART berlalu mengambil paket itu kebawah untuk diantar ke kamar.
Lisa Video Calling...
Jeon segera mengangkat video call di ponsel Rose yang ternyata dari Lisa.
"Hallo..!!
Rose gimana keadaannya Je..??
Gue mau ngomong coba..!!""Udah gapapa kok dia, cuma darah rendah sama asam lambungnya aja yang kumat..
BTW thanks ya makanannya Lis.." ujar Jeon sembari memberi kode pada sang ART untuk meletakkan bingkisan itu di sofa kamarnya."Iya, mudah-mudahan loe suka makanannya Jeh.."
Jeon memberi kode pada Bianca agar mau keluar dulu mengganti baju, agar ia tak bebas mendengarkan obrolan orang dewasa.
Akhirnya Bianca pun menurut dan keluar dari kamar bersama ARTnya.
Rose mengambil alih panggilan video itu untuk bertatap muka langsung dengan Lisa."Makasih Lis, repot-repot mulu loe..
Tadi gimana..??!" tanya Rose."Lancar kok, tinggal beberapa part yang mesti di ulang lagi besok.
Sorry gue gak bisa jenguk kesana, tiap sore gue ada sesi terapi bahu nih..
Ini aja gue lagi nunggu terapis gue dateng..""Ya ampun Lis, santai aja..
Lagian penyakit loe lebih serius, harus diobatin bener-bener biar cepet sembuh..""Tauk loe..
Loe tu harus dateng ke acara launching lagu si Imel nanti, karena lagu itu duet kalian.." ujar Jeon."Iya-iya bawel..
Gak makan gaji buta kok gue, tenang aja..!!"Jeon hanya terkikik, begitu asik menggota temannya itu.
"Oya Jeh.. Tuh ada susu kurma, bagus buat mulihin stamina loe.
Gue kalo lagi capek banget, rutin minum itu sih..""Iya Lisa.. Makasih.." jawab Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Rock N Roll
RomanceDia Papaku.. Papa Rock N Roll Sebuah rahasia dalam sebuah cinta