Melepasmu.

334 33 15
                                    

Jeon pulang kerumah dan langsung menyibukkan diri di ruang kerjanya.
Ia menelfon Imelda untuk menemuinya besok ke JR.Record untuk mengurus tentang kontrak kerjannya yang akan Jeon akhiri.

Pintu studio terbuka keras, Bianca segera memekik kegirangan kepada sang Ayah karena kedatangan sang Ibu.
Jeon berfikir pasti Rose akan membawa putrinya sekarang.

"Papa..!!
Mama udah pulang..!!
Ayo turun temuin Mama..!!"

"Iya sayang." jawab Jeon tersenyum tipis mengikuti langkah Bianca keluar ruangan.

Begitu sampai di tangga, Jeon dapat melihat Rose sedang duduk berdua bersama Enzo di sofa, tentu saja.
Hatinya tentu panas dan sedih namun ia tak bisa berbuat apapun.
Hingga kini sang anak kembali menariknya turun dari tangga dan berdiri tak jauh dari mereka.

"Bian, abis ini mau ikut Mama.!?"
Sekalian baju-baju Bian di bawa juga ya..!?" tawar Rose.

"Hmm.?!
Kemana Ma.??
Kan ini udah sore.."

"Emm.. Malam ini kita ke nginep ke rumah Om Enzo, dan besok kita jalan-jalan ke Bogor, gimana..!?"

"Maau.. Sama Papa juga kan..!?" tanya Bianca berbinar bahagia.

Senyum Rose seketika luntur, ia berusaha mengatur ekspresi wajahnya setenang mungkin menjawab pertanyaan sang anak.

"Cuma kamu sama Mama, sayang..
Kerjaan Papa nggak bisa di tinggal.."

"Aku nggak mau kalo Papa nggak ikut..!!" pekik Bianca sembari menatap tajam Enzo yang masih duduk di sofa.

Sedikit banyak ia cukup tau siapa pria bersama sang ibu itu sekarang, pasti dia bukan orang biasa di kehidupan sang ibu, pikirnya.

"Bianca tolong kamu ngerti ya..
Nanti kita ajak Tante Mitha sekalian ya..!" bujuk Rose.

"Big NO...!!
I won't go if I'm not with Papa..!!!"

"Rosie, apa ini nggak terlalu cepat..!?
Bian butuh penyesuaian.." lirih Jeon.

Rose memijit kepalanya berusaha sabar menghadapi sang anak yang sudah bisa memberontak tersebut.
Hingga tiba-tiba suara Mitha memecah keheningan itu.

"Ada apa nih..!?" tanya Mitha datar.

Semuanya pun menatap gadis yang kini berdiri dengan tatapan tak menyenangkan tersebut.
Ia berjalan dan berdiri di antara Rose dan Jeon saat ini.

"Inget balik loe kak..!?
Kemarin-kemarin loe kemana, hah..!?
Inget nggak loe sama anak loe..!!" sinis Mitha.

"Loe nggak paham gimana posisi gue waktu itu.
Jadi stop buat menghakimi gue.."

Ekor mata Mitha melirik sekilas pada pria yang kini berada di belakang sang kakak.
Seketika ia terkekeh dan tersenyum miring.

"Oh, jadi udah sama-sama dapet yang baru nih..!?
Dan akhirnya Bianca yang jadi korban..!?"
Loe pergi sama dia kemarin, iya..!?" tatap Mitha nyalang kepada Rose.

"Gue pergi karena buat persiapin sidang cerai gue hari ini." jawab Rose pasrah, akhirnya sang anak terpaksa harus mendengar kenyataan itu langsung dari mulutnya.

"Terus setelah loe berhasil cerai, seketika loe nyuruh Bianca gitu aja pergi ikut loe?
Gue tanya nih, loe kepikiran anak loe kenapa-kenapa nggak waktu loe pergi kemarin.!?
Asal loe tau ya..!?
Kemarin Bianca tuh sempet kabur sepulang sekolah.."

"Apa..!?" lirih Rose sejenak melirik Bianca yang kini terdiam sembari menunduk.

"Kaget kan loe..!?
Semua itu karena apa..!?
KARENA KALIAN BERDUA...!!!
Gara-gara ulah dan keegoisan kalian berdua, keponakan gue teracam jadi broken home, sialan...!!" maki Mitha menatap Jeon dan Rose bergantian.

Papa Rock N RollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang