Benci Untuk Mencinta.

258 28 46
                                    

Pagi itu sepasang suami istri dan anak perempuannya tersebut belum terbangun juga dari tidur lelap mereka.
Namun alarm yang selalu di stel otomatis di ponsel Rose tersebut seketika berbunyi.
Mata lentik yang semula terpejam tersebut segera terbuka, dan tersuguhkan oleh pemandangan yang sudah lama ia rindukan.
Pria tampan yang sudah lama tak ia sentuh.

Jeon terlihat masih terlelap tanpa bisa diganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeon terlihat masih terlelap tanpa bisa diganggu.
Memang pria itu sedikit sulit dibangunkan jika sudah berurusan dengan tidur.
Tanpa diduga sudut bibir Rose sedikit terangkat, mengingat bahwa semalam ia dan suaminya tersebut saling bertaut tangan sebelum tidur.
Perlahan tangannya terlurur mendekat ke arah hidung mancung tersebut.
Namun terpaksa ia urungkan kala sang anak tiba-tiba mengulet dan perlahan terbangun dari tidurnya.

"Morning sayang..
Ayo bangun, siap-siap sekolah.." bisik Rose.

"Emm.. Bian gak pengen sekolah..
Bian pengen seharian di rumah aja sama Mama Papa.." rengek Bianca.

"Hey.. Kan besok udah libur..
Nanti Mama bakal ngomong ke Papa buat nemenin Bianca lagi malem ini."

"Really...??!" pekik Bianca melebarkan matanya.

"Yes baby.." jawab Rose tersenyum lembut.

"Oke.. Kalo gitu Bian siap-siap mandi dulu ah.."

Dan Rose hanya tersenyum kecil melihat antusiasme sang putri yang sudah pergi keluar kamarnya dengan kegirangan tersebut.
Kini netranya beralih pada suaminya yang masih belum sadarkan diri tersebut.
Dengan ragu kini ia beringsut mendekat ke arah Jeon dan perlahan menggoyang-goyangkan badan yang terbalut selimut tebal itu agar segera terbangun.

"Je.. Bangun, udah pagi..
Kamu berangkat kerja gak..!?" tanya Rose.

"He'eeeemmm...." racau Jeon dengan mata terpejam.

"Yaudah buruan bangun, anak kamu udah nungguin di bawah tuh..!!"

Tanpa di duga tanpa sadar Jeon justru menghambur dan memeluk pinggang ramping yang terduduk di sampingnya tersebut.
Membuat sang pemilik sejenak membeku menahan nafas, namun dengan segera pula ia melepaskan diri dan beranjak untuk pergi ke kamar mandi.
Baru saja ia mengangkat bokongnya dari ranjang, tiba-tiba ia merasakan nyeri di bagian bekas operasinya.
Namun ia tetap memaksa untuk bangkit meski harus berjalan tertatih.

"Sshh.. Sakitnya..." desis Rose.

Namun tanpa sengaja ia justru menyenggol gelas yang berada di atas nakas hingga terjatuh dan pecah.
Bersamaan dengan dirinya yang seketika ikut jatuh terduduk di lantai samping pecahan gelas tersebut.

Jeon yang mendengar bunyi kegaduhan tersebut tiba-tiba saja terbangun dan menengok kesana kemari mencari apa yang terjadi.
Hingga ia terkejut mendapati Rose sudah berada di lantai dengan pecahan kaca dan air yang menggenang disekelilingnya.
Tanpa banyak bicara Jeon segera melompat dari ranjang dan segera menggendong tubuh kecil Rose kembali ke ranjang.
Rose pun tentu terkejut kala merasakan tubuhnya yang tiba-tiba terangkat dan ternyata pelakunya adalah Jeon.
Saking terkejutnya sampai ia melupakan rasa nyeri yang sedari tadi terasa di perutnya.

Papa Rock N RollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang