One Sided Love.

252 18 0
                                    

Studio radio Binus FM siang ini sedikit mencekam akibat kedua anak manusia yang terlibat konflik sebelumnya ini bertemu kembali.

Mitha yang tiba-tiba saja masuk tanpa permisi bahkan menampar pria tampan di depannya itu tampak tak gentar bahkan terlihat begitu puas setelah menuntaskan kemarahannya.

"Apa-apaan loe, hah...!!!!???"

"Itu pantes gue kasih buat cowok brengsek yang gak berani minta maaf langsung kayak elo...!!!"

"HEH..!!! GUE UDAH GAK ADA URUSAN SAMA ELO YA..!!
Yang pasti gue udah minta maaf, urusan loe mau terima itu atau enggak, loe pikir gue peduli soal itu...???!!"

"Oh oke.. Setelah loe permaluin gue di depan umum, loe rendahin harga diri gue juga, sekarang seenaknya loe minta maaf dengan cara pengecut kayak gini..??!!
Satu kata yang bakal gue sebut buat loe...
BANCI......!!!!"

Yohan hanya diam dengan tatapan nyalang pada gadis yang baru beberapa menit lalu di ceritakan pada Beni.
Ia memang mulai menyukai Mitha, namun menurutnya ucapan Mitha saat ini tak bisa di tolerir karena sudah menyinggung perasaannya.
Dan tanpa sadar kini ia pun sudah mengkat sebelah tangannya hendak membalas perlakuan Mitha tadi.
Namun sebelum itu terjadi, tangan kekar lain dengan cepat mendorong dadanya hingga mencengkram kerah baju depannya.
Namun ia hanya terkekeh pelan setelah mengetahui siapa pelaku tersebut.

"Hello brother.." sapa Yohan dengan tampang menyebalkan.

"Gue gak punya sodara brengsek dan pengecut kayak loe.
Dan jaga sikap loe di area kampus." jawab Robbin dingin.

"Berarti kalo gue apa-apain cewek loe di luaran kampus kayak kemarin boleh dong ya..!!??"

BUGH.....!!!

"ROBBIN JANGAN.....!!!!" pekik Mitha.

Beni pun yang terkejut atas kejadian itu segera menghadang Robbin yang hendak kembali menghajar Yohan yang sudah terkapar dengan sudut bibir yang berdarah.

"STOP ROBBIN, YOHAN...!!!
KALIAN MAU DI D.O DARI KAMPUS KARENA BERANTEM DISINI, HAH.....!!!" bentak Beni berada di tengah-tengah keduanya.

"Gue tau loe brengsek kayak bokap loe, tapi mulai sekarang loe harus belajar pilih-pilih cewek buar loe brengsekin.." ujar Robbin sebelum menyeret Mitha keluar dari studio tersebut.

"Hahaha...
BOKAP BRENGSEK GUE, ITU BOKAP LOE JUGA, BANGSAT.....!!!" teriak Yohan, namun Robbin sudah terlanjur pergi dari sana.

Lagi-lagi Mitha harus kembali berjalan terseok-seok saat mengimbangi langkah lebar pria jangkung itu didepannya.
Hingga akhirnya Mitha tak tahan lagi dan dengan kasar ia menyentak cekalan tangan Robbin seketika.

"Robbin loe apa-apaan sih..!!??
Ngapain loe pake nonjok Yohan segala tadi..??!" bentak Mitha.

"Mata loe gak ngeliat kalo dia mau nampol loe tadi?
Kalo gue gak buru-buru dateng, bisa-bisa muka loe udah bonyok tau gak...!!" balas Robbin tak kalah nyolot.

"T.. Tapi bukan berarti loe bisa seenaknya balik pukul dia kayak tadi."

"Heh.. Gue heran sama loe, harusnya loe berterimakasih ke gue karena gue belain loe.
Tapi yang gue dapet sekarang apa?
Apa jangan-jangan karena loe suka sama dia, jadi loe gak terima kalo dia gue sakitin??" selidik Robbin.

"Ng.. Ngaco loe...!!
Gila aja gue suka sama cowok yang udah nyakitin gue.
Gue cuma gak mau kalian dapet masalah di kampus karena gue."

"Loe yakin cuma karena itu..??" tanya Robbin sembari terus berjalan mendekati Mitha di depannya.

Mitha yang mendapat perlakuan seperti itu, otomatis ia ikut memundurkan langkahnya guna memberi jarak.

"Stop Robbin...!!
Jangan macem-macem ya loe..!!
Atau gue teriak...!!!" maki Mitha.

Papa Rock N RollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang