Lawan Sebenarnya.

232 35 17
                                    

Pak Rusdy merasa ada yang tidak beres dengan mobil yang sejak tadi mengikuti dari arah belakang mobilnya.
Namun ia pun tak bisa melajukan kendaraannya lebih kencang, karena melewati jalanan yang sepi arah menuju kompleks mansion milik Jeon.
Hingga akhirnya mobil dibelakang tersebut kini menyalip dan menghentikan mobil miliknya.

Pak Rusdy pun buru-buru mengunci pintu mobil setelah melihat beberapa pria kini turun dan mendekat ke arahnya.

"Mereka siapa Pak..?!" tanya Bianca khawatir.

"Nggak tau Non..
Sekarang Non coba tenang, bapak udah kunci pintu mobilnya biar mereka nggak bisa macem-macem ke kita."

Bianca pun terpaksa mengangguk dengan ketakutan.
Sebab orang-orang tersebut tentu memakai masker hitam untuk menutupi wajah mereka.

"WOY BUKA PINTUNYA, ATAU GUE HANCURIN NIE MOBIL...!!!" teriak salah satu dari mereka sembari menodongkan pistol ke arah sang supir.

Bianca pun semakin ketakutan kala yang lainnya berusaha menggedor kaca mobil tersebut secara brutal.
Namun di tengah kepanikan itu justru kini datanglah mobil lain dengan orang-orang berpakaian serba hitam, yang tak lain adalah orang-orang suruhan Jeon.
Dan mereka pun turun dengan membawa senjata masing-masing pula di tangannya.

"Letakkan senjata kalian atau kami akan tembak satu persatu dari kalian sekarang juga."

Para penjahat itupun sedikit takut karena merasa kalah jumlah dan persenjataan ditangan mereka.
Dan salah satu dari mereka pun mengkode sang boss yang kini masih duduk santai di dalam mobilnya.
Karena geram akhirnya Jeffry pun dengan segera turun dari mobil dan menghantam kaca mobil milik Jeon hingga pecah.
Dan sukses membuat Bianca berteriak ketakutan dan beringsut menjauh dari tempat duduknya semula.
Dan dengan entengnya kini Jeffry merebut pistol dari tangan salah satu anak buahnya dan ia tembakkan ke arah salah satu bodyguard suruhan Jeon.

Merasa salah satu anggotanya terkena tembakan hingga kini terkapar, maka mereka pun terpaksa melesatkan peluru juga ke arah salah satu dari penjahat itu dan berhasil mengenai dada.
Dan kini dengan segera anggota lainnya mulai bergerak bersamaan mendekat ke arah lawannya.

"Sial.. Mundur sekarang..!!
Bawa temen loe, biar gue hadepin mereka." ujar Jeffry.

Para anak buahnya pun menurut dan dengan segera menyeret temannya yang sudah terkapar itu kedalam mobil.
Sementara Jeffry menahan pergerakan para bodyguard Jeon dengan terus menembaki mereka yang kini bersembunyi di balik mobil maupun pepohonan di depannya.
Hingga makin lama ia beringsut mundur dan segera melesat masuk kedalam mobil untuk kabur.

"Cepat kalian bawa anggota yang terluka kerumah sakit dan yang lainnya kejar mobil itu..!!" titah sang pimpinan.

"Siap..!!"

Setelahnya pria berbaju hitam dan berkacamata hitam itu segera mendekat ke mobil Jeon guna melihat keadaan gadis kecil itu dengan sang supir.

"Apa kalian baik-baik saja.!?"

"Syukurlah kami baik-baik saja Pak..
Terimakasih.." jawab Pak Rusdy dengan wajah pucat.

"Kami adalah orang-orang suruhan Pak Jeonathan Juwono yang ditugaskan untuk memburu orang yang melakukan penyerangan terhadap kalian tadi."

"Kalau boleh tau, siapa sebenarnya orang itu Pak.?!"

"Saya tidak tau pasti, tapi yang jelas orang itu kini sedang mengincar seluruh keluarga Pak Jeon, termasuk nona Bianca."

Pak Rusdy pun segera menoleh pada nona mudanya yang masih terdiam karena shock di belakangnya.
Dan kemudian buru-buru ia memastikan keadaan Bianca tersebut.

Papa Rock N RollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang