Terror 🔞

395 38 13
                                    

Sinar rembulan yang temaram menembus melewati jendela yang terbuka di kamar tersebut.
Angin mengalun lembut membelai setiap inchi tubuh sepasang manusia yang manusia yang masih saling mencinta di sana.
Rengkuhan posesif sang pria pada wanitanya menggambarkan cinta yang masih sama seperti dulu.

Desahan dari bibir cantik itu menjadi candu bagi pendengaran Jeon kala dengan lembut ia membubuhan cumbuan-cumbuannya di setiap sudut favoritnya.

"Rosiee... " bisik Jeon kala bibirnya tak henti menjelajahi tengkuk hingga punggung yang tengkurap pasrah itu.

Sementara Rose hanya memejamkan mata menikmati setiap sentuhan yang pria itu berikan.
Sekelebat kebersamaannya dengan Enzo selalu mengganggu pikirannya saat ini, namun lagi-lagi ia justru terjatuh pada pesona sang mantan suaminya tersebut.

Hingga perlahan Jeon pun membalik tubuh Rose agar terlentang menghadpnya.
Wanita tersebut hanya diam memandang sayu pria yang malam ini begitu intim dengannya.

"Come back to me, Rosie.." lirih Jeon.

Bibir Rose pun terasa kelu bahkan untuk menjawab ucapan dari pria tersebut.
Namun Jeon kembali mengulang kata-katanya seolah tak menyerah.

"Be mine, Rosie.."

Namun belum sempat Rose untuk menjawab semuanya, Jeon justru melakukan penyatuan antara keduanya dengan tiba-tiba.
Dan itu sukses membuat Rose seketika menahan desahan panjang dari bibirnya kala milik Jeon berhasil menembus dirinya di bawah sana.
Sementara Jeon pun segera menelusupkan wajahnya pada ceruk leher Rose.

Sementara Jeon pun segera menelusupkan wajahnya pada ceruk leher Rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Eunngh.. Je..." rintih Rose di sela cengkaramannya pada punggung kekar tersebut.

"Yes baby.." balas Jeon tak kalah lembut di sela rengkuhannya.

Rose pun tak menjawab apapun lagi dan sibuk menggigit bibir bawahnya menahan desahan akibat Jeon yang kini mulai bergerak pelan di atasnya.

Jeon yang gemas serta rindu dengan wanita yang sudah lama tak ia pandangi sedekat ini pun, tak menyia-nyiakan waktu.
Ia cumbu kening, pipi, bibir dan berakhir pada dada terbuka sang mantan istrinya.

Tak munafik Rose tentu sama merindunya karena cinta yang belum sepenuhnya hilang dari hatinya untuk Jeon.
Namun saat ini ada hati lain yang telah menunggunya, dan Rose bingung harus mengambil keputusan.
Enzo datang menyembuhkan luka yang ia miliki meski hatinya masih tersaji untuk sang mantan suami.

Di sisi lain pun Jeon berusaha mendapatkan Rose kembali dan berjanji tak akan mengulangi semua kesalahannya di masa lalu.
Namun sepertinya Rose masih ragu atau bahkan tak ingin bersamanya lagi seperti dulu?
Untuk malam ini keduanya meminta maaf pada takdir karena seolah mempermainkan janji yang telah mereka buat.

Jeon terus membawa Rose melayang di setiap hentakan yang ia lakukan hingga beberapa waktu.
Dan Rose pun seolah menjadi boneka hidup jika sudah berhadapan dengan Jeon yang seperti itu.
Hingga ia tak tau lagi sudah berapa pelepasan yang ia jemput akibat aksinya bersama Jeon malam ini.

Papa Rock N RollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang