Tabir yang terbuka

216 22 8
                                    

Rose terpaksa tak melanjutkan kegiatan yoga paginya dan justru kini beranjak berganti baju dan segera meraih kunci mobilnya.
Ia harus mulai mencari berbagai informasi tentang kegilaan sang suami di belakangnya tersebut.
Ia berjalan cepat menuju garasi mobilnya dan bertemu sejenak dengan Pak Rusdy yang memang akan mengantar Mitha pergi kuliah pagi ini.

"Pak, saya mau pergi.
Nanti siang biar saya aja yang sekalian jemput Bianca.

"Oh baik, Bu'.."

Setelanya Rose kembali menuju ke mobilnya dan bersiap-siap untuk berangkat.
Pintu gerbang terbuka lebar bersamaan dengan perginya Mercedes S Class itu keluar halaman mansion.
Tujuan utamanya hari ini adalah kantor JR.Record, ia ingin memastikan apakah benar Jeon menghabiskan waktu di studionya seperti yang terlihat setiap harinya.
Meski Jeon Ceo alias pemilik kantor tersebut, namun ia juga terjun langsung dalam pembuatan lagu-lagu dari para musisi di bawah agensinya.
Dan setau Rose saat ini Jeon memang banyak project untuk perilisan album baru para artis-artis tersebut.

Rose berjalan santai masuk ke kantor yang sudah lama tak ia sambangi semenjak ia vakum tersebut.
Semua masih sama, banyak karyawan serta sesama musisi yang menyapanya di sepanjang lorong kantor tersebut.
Tak perlu menunggu lama ia segera naik ke lantai 3 menuju ruangan milik sang suami bekerja.

Dari luar ruangan nampak sunyi seperti tak ada orang di dalam ruangan tersebut, apakah Jeon sedang keluar?
Dan benar saja saat ia membuka pintunya, ruangan tersebut nampak kosong.
Kebetulan saat itu ada salah satu OB yang sedang lewat setelah membersihkan ruangan lain, jadi Rose dapat bertanya kemana perginya orang-orang itu.

"Mas, ini ruangan dari tadi kosong begini.!?" tanya Rose setelah menutup kembali pintu tersebut.

"Tadi ada Pak Jeon dan Pak Reymond di dalam Bu', tapi sepertinya sudah pulang."

"Reymond sama Jeon aja.!?
Yang lain gak dateng.!?" tanya Rose memastikan.

"Iya Bu', cuma 2 orang saja.
Pak Jeonathan dan Pak Reymond."

"Oh, yaudah..
Makasih Mas.."

"Iya Bu', permisi.."

Rose mengangguk membiarkan sang OB tersebut melanjutkan pekerjaannya.
Setelahnya ia kembali masuk ke dalam ruangan tersebut.
Ia beranjak duduk di kursi Jeon dan dengan iseng membuka laci meja tersebut.
Terdapat beberapa dokumen kontrak yang belum di tanda tangani, salah satunya kontrak iklan bersama Imelda.
Dan ia pun menemukan bukti yang cukup mencengangkan baginya adalah fotokopi surat bukti pemesanan satu buah unit mobil BMW 840i yang di taksir seharga 2.637 miliar rupiah atas nama pemesan Jeonathan Sebastian Juwono.
Tentu Rose merasa heran sebab suaminya sama sekali tak bercerita tentang mobil ataupun mendatangkan mobil kerumah.
Buru-buru ia memasukan kertas tersebut ke dalam tasnya lalu segera beranjak pergi dari kantor tersebut.

Jeon mengecupi punggung telanjang seorang wanita yang kini tampak tertelungkup di dalam selimut bersama dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeon mengecupi punggung telanjang seorang wanita yang kini tampak tertelungkup di dalam selimut bersama dirinya.
Sedangkan wanita tersebut tampak masih mengatur nafasnya setelah beberapa jam tadi habis-habisan di gempur oleh pria yang ia cintai tersebut.

Papa Rock N RollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang