"Aaahh.. B.. Berhenti s..sialaan..." rintih Imelda di sela kesakitannya saat ini, kala pria gila tersebut terus menggagahinya secara kasar sejak tadi.
"Aakh.. Kenapa.?
Bukannya loe suka hal kayak gini, hmm..??
Kalaupun loe bisa hamil setelah ini, bilang ke Jeon kalo ini anak anak dia.." ujar Jeffry menyeringai.Setelah Jeffry membanting tubuh Imelda ke atas sofa, seketika pria tersebut dengan bringas merobek semua pakaian yang menempel pada tubuh Imelda.
Imelda yang merasa kesakitan pun tak kuasa memberontak di bawah kungkungan badan kekar Jeffry tersebut.
Hingga berakhir merelakan diri diperkosa dengan tak manusiawi oleh monster seperti Jeffry."L.. Lebih baik gue mati daripada harus ngandung bayi dari bajingan kayak loe.."
"Mati..??
Aahh.. Sialan, harusnya gue bayar orang rame-rame buar gilir loe ya, kalo emang loe mau cepet mati..
Tapi tenang, gue akan kabulin dan percepat kematian loe hari ini.." kekeh Jeffry.Seketika Imelda dibuat menjerit kala dengan liar Jeffry mempercepat hujamannya pada kemaluan Imelda dan mulutnya tak berhenti menggigit kasar setiap inchi tubuh wanita tersebut hingga membekas keunguan.
"Aahh.. Ssakkiittt.. Berhentii..." rintih Imelda..
Hingga saat tiba waktunya, Jeffry pun mencapai klimaks dan menyemburkan semua cairannya di dalam kemaluan sang wanita.
Sementara Imelda hanya meringis kesakitan dengan tubuh yang sudah tak berdaya.
Sebelum kesadaran Imelda mulai pulih, buru-buru Jeffry mengeluarkan satu botol cairan berwarna biru pucat dari dalam sakunya.
Dan tanpa basa-basi ia pun segera menenggakan cairan tersebut ke mulut Imelda.
Imelda pun masih sempat memberontak di sisa-sisa tenaganya, namun dengan kasar Jeffry mencengkeram kedua pipi tersebut dan akhirnya terpaksa Imelda menelan cairan tersebut hingga tak bersisa.Tak sampai di situ saja, kini dengan tak berperasaan Jeffry bangkit mengambil sebilah pisau dapur dan menyayat kedua nadi pada tangan wanita malang tersebut.
Imelda yang telah mengalami kejang akibat racun tersebut, harus menahan kesakitan pula merasakan darah yang mengucur deras dari kedua tangannya.
"Mati loe, sialan.... Hahaha..!!" Jeffry tertawa puas kala melihat Imelda yang begitu tersiksa menjemput ajalnya.
Dan beberapa menit berlalu akhirnya tubuh Imelda mulai melemas dan mulut berbusa dan darah yang menggenangi tubuhnya.
Akhirnya detik itu Imelda Yohana pun tewas di tangan Jayden Jeffryan."Tak sampai di situ, kini Jeffry justru menyeret mayat Imelda sampai ke kamar mandi dan menenggelamkannya di bathup yang berisi penuh air guna menghilangkan sidik jarinya pada tubuh Imelda.
Dan ia pun membersihkan tempat-tempat yang memungkinkan terdapat bekas sidik jarinya di sana.
Setelahnya ia pun mengumpulkan bukti-bukti kejahatannya seperti baju Imelda yang sudah terkoyak, pisau dapur dan botol racun yang ia bawa.
Akhirnya iapun meninggalkan rumah Imelda setelah dirasa semuanya beres.*****
Jeon baru saja sampai di mansionnyaa, bersamaan dengan mobil Enzo yang kini juga baru sampai mengantarkan Rose tersebut.
Begitu turun dari mobil, Rose justru hanya terdiam dan terus berjalan masuk kedalam mansion.
Sementara Enzo kini pun ikut turun dan hendak mengikuti Rose, namun seketika langkahnya terhenti karena Jeon kini menahannya."Ada apa sama Rosie?
Loe apain dia.?" tanya Jeon dingin."Bukan urusan loe."
Seketika Jeon pun mencengkeram kerah baju Enzo menahan emosi, namun pria itu justru hanya menatap datar padanya seolah tak merasa takut.
"Apa maksud loe bukan urusan gue..?!
Dia mantan istri gue, sekali loe berani macem-macem sama dia, gue nggak segan buat bikin perhitungan sama loe." ancam Jeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Rock N Roll
RomanceDia Papaku.. Papa Rock N Roll Sebuah rahasia dalam sebuah cinta