Casablanca

65 27 13
                                    

"Shit i'm late!" gumamku saat aku bangun dan menatap jam, aku sudah yakin aku sudah memasang alarm semalam. 

Aku terlonjak bangun, Hari ini adalah hari yang sibuk di kantor, dan aku tidak bisa membuang-buang waktu.

Dengan cepat, aku beranjak dari tempat tidur dan menuju dapur. Aku membuka kulkas dan menyadari aku tidak punya waktuu untuk memasak sesuatu untuk sarapanku pagi ini.

Lalu mataku tertuju pada wadah makanan yang diberikan Sam semalam. Tanpa berpikir panjang, aku memanaskan makanan itu di microwave sambil menggosok gigi dan merapikan diri secepat mungkin.

Saat makanan itu selesai dipanaskan, aku memindahkannya ke dalam wadah makan yang lebih kecil. Aku tahu aku tidak punya banyak waktu untuk duduk dan makan dengan tenang, jadi aku akan membawanya saja dan memakannya saat sampai di kantor. lalu aku berlari keluar dari apartemenku dengan sepotong roti yang kugigit.

"What a morning," gumamku sambil berlari menuju stasiun kereta. 

Setibanya di kantor, aku langsung fokus memeriksa dan mengerjakan semua berkas pekerjaanku ini semua adalah tumpukkan-tumpukkan pekerjaan yang di tinggalkan oleh mantan pegawai yang kugantikan. Waktu berlalu begitu cepat hingga setengah jam sebelum jam makan siang, aku masih sibuk dengan pekerjaanku. 

Tepat saat aku menutup salah satu berkas, Niko datang mendekat. "Hey, Anna. mau makan siang bareng?" tanyanya dengan senyum lebar.

Aku tersenyum sopan dan menggelengkan kepala. "Kerjaan aku masih banyak nih, lagian aku bawa bekal juga" ujarku menunjuk tas yang bersikan kotak bekalku.

"Oh wow, jadi tadi telat karna buat bekal dulu?" tanya Niko.

"Actually, someone gave it to me," balasku.

Niko membalikkan kursi yang ada di dekatku dan duduk sambil menopang dagunya, penasaran. "So, tell me dikasi siapa," ujar Niko tersenyum penasaran.

"Sam," jawabku.

"Oh, Sam lagi," jawab Niko dengan nada bercanda.

Aku tersenyum, mengangkat bahu. "Yah, dia emang baik. Dia kasih aku semalam. by the way dia pinter masak loh Masakannya enak banget, Nik." 

Niko mengangkat alis, sedikit terkejut. "Wow, sounds interesting. kalian jadi akrab ya?"  

Aku menggelengkan kepala sedikit, merasa sedikit bingung dengan hubungan kami, menurutku hubunganku dan Sam hanya hubungan pertemanan antar tetangga saja. 

"Nggak juga sih, kita cuma berteman biasa. lagian antara kami cuma basa basi antar tetangga aja sih nik." jelasku pada Niko.

Niko mengangguk, tampak berpikir sejenak. "Well, like what i always said, Anna, be carefull." ujarnya sambil menyipitkan mata menatapku.

"Iya, iya aku tau. tapi so far dia emang baik, tetangga lain juga akrab sama dia" jawabku sambil tersenyum.

Niko tersenyum kembali. "Alright Anna. udah jam istirahat aku keluar cari makan siang dulu ya,  enjoy your lunch, ya. Kalau butuh sesuatu, kabarin aku." ujar Niko sambil menepuk bahuku.

"Thanks, nik. hati-hati" balasku.

Niko berdiri dan berjalan pergi, meninggalkan aku untuk menikmati makan siangku. Aku membuka kotak bekalku dan aroma lezat langsung memenuhi ruanganku. Makanan buatan Sam benar-benar menggugah selera. Aku mulai menikmati makan siangku, sambil membuka file-file pekerjaan yang ada di komputerku.

Saat aku asik menyuap makanan kedalam mulutku dan memeriksa file ponselku berdering dengan cepat aku memeriksa ponselku rupanya itu panggilan video dari Martha.

Dear SamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang