Aku terbangun dengan sinar matahari yang masuk melalui jendela apartemenku. Tubuhku masih terasa sedikit lelah efek dari syok peristiwa kemarin, tetapi aku merasa lebih baik dibandingkan kemarin.
Aku duduk di tepi tempat tidur, sambil meregangkan tubuhku bersiap untuk ke kantor.
Hari ini adalah hari kedua di kantor baruku, dan aku tidak ingin melewatkannya. Saat sedang menyiapkan sarapan, ponselku berdering. Itu adalah pesan dari Niko.
"Morning, Anna. How are you feeling today? Do you need a ride to the office?"
Aku tersenyum membaca pesannya. Niko memang selalu perhatian. Aku membalas pesan dengan cepat, "Morning, Niko. I'm feeling better, thanks! I can manage, see you at the office."
Setelah sarapan, aku keluar dari apartemen dan menuju lift dengan sedikit rasa was-was. Namun, aku berusaha tetap tenang. Lift tiba dengan cepat, dan aku masuk ke dalamnya. Tak lama kemudian, pintu lift terbuka di lantai bawah, dan aku melangkah keluar menuju tempat parkir.
Setibanya di kantor, aku langsung menuju mejaku. Niko datang menghampiriku dengan wajah penuh perhatian. "Na, gimana kondisi kamu sekarang?"
"Aku gapapa kok, Nic. Thanks ya udah care," jawabku sambil tersenyum.
"Apaan sih, biasa aja kali" balas Niko.
Saat aku kembali memeriksa pekerjaanku di meja, "Na kamu ga lupa kan? Nanti malem?" ujar Niko menyakinkanku
"Apa?" Balasku sambil memasang wajah bingung.
"Jangan bilang kamu lupa rencana makan malam kita pulang kerja nanti?" katanya dengan nada kecewa.
"Oh, ya, aku lupa!" jawabku sambil tertawa kecil. "Sorry ya, Kita mau makan di mana nanti?"
"Ada restoran baru yang mau aku coba di dekat kantor. Katanya mereka punya makanan enak, tempatnya juga nyaman," kata Niko dengan antusias.
"Sounds great!" kataku sambil mengangguk.
Niko tersenyum puas. "Oke, nanti kita ketemu di lobi jam 6, ya?"
"Siap, bos," jawabku dengan bercanda. Dan Niko tertawa, lalu Niko kembali ke ruangannya dan aku fokus pada pekerjaanku.
Hari itu berlalu dengan cepat. Aku menyelesaikan pekerjaanku dengan baik dan merasa lebih percaya diri dengan tanggung jawab baruku sebagai junior arsitek. Ketika jam menunjukkan pukul 5:30 sore, aku mulai merapikan mejaku dan bersiap-siap untuk pulang.
Tepat jam 6, aku turun ke lobi dan melihat Niko sudah menungguku. "Siap, Anna?" tanyanya.
"Siap!" jawabku dengan semangat.
Kami berjalan bersama menuju restoran yang Niko rekomendasikan. Tempatnya memang terlihat nyaman, dengan suasana yang hangat dan dekorasi yang menarik. Kami duduk di salah satu meja dan mulai memesan makanan.
Sambil menunggu pesanan datang, Niko mulai berbicara. "Jadi, bagaimana rasanya hari kedua di kantor baru?"
"Aku nyaman kok. Teman-teman di sini ramah banget, pekerjaannya juga menantang tapi seru sih," jawabku sambil tersenyum.
"Baguslah kalau gitu. Aku tahu kamu bakal cepat beradaptasi di sini," kata Niko. "Oh ya, aku penasaran, gimana hubungan kamu sama tetangga barumu itu? Yang ngantar kamu ke Apartemenmu, apa kamu kenal dia?"
"Maksud kamu Sam? dia tetanggaku, aku belum sepenuhnya kenal dia sih." balasku sambil mengaduk minuman
"Oh namanya Sam, kalau kamu belum terlalu kenal, saranku sih lebih baik kamu jaga jarak dulu sama Sam" ujar Niko sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi, wajahnya menunjukkan kekhawatiran.
![](https://img.wattpad.com/cover/369659802-288-k532786.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Sam
RomanceAnna Wijaya, seorang wanita berusia 27 tahun yang ceria dan bersemangat, baru saja pindah ke sebuah apartemen di Jakarta. Di seberang lorong, tinggal tetangga barunya yang misterius, yang dikenal sebagai Samuel Hennessy. awalnya, Anna hanya mengangg...