Alarm berbunyi lebih cepat dari yang kuharapkan. Dengan mata yang masih mengantuk, aku bangun sambil menggerutu dan bersiap-siap untuk hari ini. Setelah bersiap, aku memesan ojek online dan menuju ke kantor.
Sesampainya di depan gedung kantorku, aku terkejut melihat Sam berada dekat area gedung kantorku. Dia terlihat berjalan ke arah gedung kantorku entah apa tujuannya tapi mungkin dia memiliki janji dengan seseorang atau mungkin hanya menikmati pagi di kota.
Melihat penampilan Sam hari ini membuatku terpaku nertanya-tanya apa benar dia berusia 50tahunan?
Lihat saja tubuhnya yang masih tegak tinggi itu, serta rambut-rambut kelabu yang sepertinya sengaja tumbuh di area-area tertentu yang menyokong ketampanannya.
Apa Sam sengaja memutihkan rambutnya? Tapi rambut-rambut kelabu nya terlalu natural untuk diasumsikan di cat dengan sengaja.
"Sam? What are you doing here?" tanyaku, mendekatinya dengan penasaran.
Sam tersenyum ketika melihatku. "Oh, hai Anna. Aku ada janji sama seseorang di sekitar sini."
"You look like a mess, young lady. What happened?" tanya Sam yang menyadari wajah lelahku yang kudapat karna tak cukup tidur
Aku menghela napas dan berkata, "Aku begadang semalaman ngerjain draft desain baru untuk presentasi hari ini."
Sam melihat jam tangannya dan berkata, "Jam kantor mulai setengah jam lagi, masih ada waktu. Ayo, ikut aku ke gerai kopi dekat sini. You need coffee."
Aku ragu sejenak, tapi kemudian setuju karena memang butuh dorongan energi. "Oke, sounds good."
Kami berjalan bersama menuju gerai kopi terdekat. Sesampainya di sana, Sam memesan dua cangkir kopi dan kami duduk di meja dekat jendela. Aku merasa sedikit lebih segar dengan aroma kopi yang harum di sekitar kami.
"Thanks, Sam. Ini benar-benar ngebantu," ujarku sambil menyeruput kopi panas.
"Anytime, Anna. Jangan terlalu keras sama diri sendiri. Istirahat itu penting," jawab Sam dengan senyum hangat.
"Ngomong-ngomong, desain apa yang kamu buat?" tanya Sam.
Aku menghela napas dan mulai menceritakan tentang desain yang kuubah semalam. "Ini desain milik manager baru. Menurutku desain ini terlalu melankolis dan ketinggalan zaman."
Aku membuka laptopku dan menunjukkan beberapa draft desain kepada Sam.
Sam melihat desain-desain itu dengan seksama, mendengarkan seluruh gerutuanku. "Ini desainnya," ujarku sambil menunjuk layar laptop. "Lihat, terlalu banyak elemen yang tidak relevan dan terkesan kuno."
Sam tetap diam, mendengarkan dengan perhatian penuh. Setelah aku selesai bicara, dia akhirnya berbicara, "Bagian mana yang menurutmu ketinggalan zaman?"
Aku terus menggerutu, menjelaskan bagian-bagian yang menurutku menyedihkan dan ketinggalan zaman. "Lihat yang ini," ujarku, menunjuk satu elemen desain. "Ini terlalu kuno. Dan yang ini, pathetic kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Sam
RomanceAnna Wijaya, seorang wanita berusia 27 tahun yang ceria dan bersemangat, baru saja pindah ke sebuah apartemen di Jakarta. Di seberang lorong, tinggal tetangga barunya yang misterius, yang dikenal sebagai Samuel Hennessy. awalnya, Anna hanya mengangg...