Dunia Serasa Milik Berdua

30 2 0
                                    

PoV Penulis

Pernahkah kita bertemu dengan dua insan yang saling jatuh cinta? Ke mana-mana pasti berdua, dekat terus, nempel terus, seperti magnet ketemu besi, surat ketemu perangko, tinta ketemu kertas, kamu ketemu dia, begitupun dengan Keenandyra ketemu Angkasa.

Dunia bagi orang yang sedang jatuh cinta, itu luasnya tiada tara, toh mereka menganggap dunia serasa milik berdua, mereka tidak peduli dengan orang-orang yang berada disekitarnya, karena terlalu fokus kepada yang dicinta dan dipuja-puja. Andai saja cinta kepada Tuhan, sebesar dan sedalam itu, mungkin kita akan khusyuk beribadah, bermunajat kepada-Nya, berdua dengan-Nya, hingga dihatinya tidak menyimpan harap kepada manusia, yang tersisa hanya berharap kepada Allah saja.

Sebuah malam, lengkap dengan cahaya rembulan, memancar di keheningan malam, bintang gemintang berkedip memamerkan sinarnya, bulan sabit yang melengkung cantik tergantung di langit-langit, betapa estetik nya bagaskala, dengan nuansa biru tua berkerlip cahaya.

"Lihat, Mas. Ada bintang!" Teriak Keenandyra, seraya menunjuk ke arah bintang yang bersinar paling terang. Konon katanya itu bintang kejora. Bintang yang paling bersinar di antara bintang lainnya.

"Mana, dek?" Tanyanya.

"Itu mas! Paling bersinar? Emang gak kelihatan ya?!"

"Ya Allah jauh-jauh ke sana! Bintang kejora sudah ada di depan mata," tuturnya.

"Hah?"

"Iya, kamu seperti bintang kejora dek! Paling beda di antara wanita lainnya, paling cantik, imut, lucu--

"Kalau wanita lain?"

"Lebih dari itu."

"Hah? Apa mas?"

"Lebih jelek maksudnya."

"Oh, iya-iya."

"Huh, untung saja," gumam Angkasa dalam hatinya, seraya mengelus dada.

Malam-malam, berkeliling kota, berdua dengan yang dicinta, bergandengan tangan dengan pasangan yang sudah halal, saling beradu pandangan, bercumbu mesra, hingga tertawa bersama, ah serasa dunia milik berdua. Jalanan yang sepi, alun-alun kota yang sunyi, tidak ada orang sama sekali, para penduduknya menjaga diri terus mendekat ke Sang ilahi, para lelakinya mengaji dan memakmurkan masjid, betapa Masya Allah nya kota seribu wali, para wanitanya terjaga terus berada di rumahnya, tapi berbeda dengan pasangan muda itu, mereka memilih untuk keluar untuk berbulan madu.

"Mas jangan liatin aku terus ah! Malu,"  rengek Keenandyra, seraya menutup wajahnya.

"Cantik, cantik banget sumpah," ucapnya, yang masih anteng menatap wajah Keenandyra yang pipinya mulai merah merona.

"Ah, bohong!"

"Serius, dek."

"Yaudah, jangan diliatin adeknya malu mas!"

"Lucu, pipinya langsung merah, haha," ledeknya.

"Mas udah mas, capek!"

"Haha capek kenapa?"

"Capek baper terus! Udah!"

Semakin disengaja, mas Angkasa terus menatap mata cantiknya Keenandyra, tidak berkedip sama sekali, seraya bergumam dalam hati, "Bener-bener cantik istriku ini."

Tanpa basa-basi Keenandyra langsung menarik tangan Mas Angkasa, lalu meletakkan di atas dadanya. Hatinya berdegup kencang, jantungnya tak henti berdebar, detakan demi detakan dapat ia rasakan.

Begitupun dengan Mas Angkasa, ia langsung meraih tangan Keenandyra, dan langsung meletakkan di dadanya. Sama-sama berdetak dengan  kencangnya, apakah ini yang disebut getaran cinta? Hingga ke dua insan bisa merasakan hal yang sama, yaitu jatuh cinta hanya dengan tatapan mata.

Ukhty BarbarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang