Bahtera Rumah Tangga

40 1 0
                                    

Menikah itu bukan hanya senangnya saja, berdua ke mana-mana, memberi perhatian antar sesama, jalan-jalan satu motor berdua, melainkan menikah juga menyatukan dua orang yang berbeda pikiran, harus sama-sama bekerjasama mengarungi bahtera rumah tangga, untuk membentuk keluarga bahagia harus diusahakan bersama bukan hanya salah satu saja, berhenti dengan ego sendiri, kesenangan sendiri,  keinginan sendiri karena pada akhirnya semua yang dilakukan bukan tentang kamu seorang melainkan tentang dua insan.

percuma ada pernikahan jika tidak ada keterbukaan, saling menutupi dan memendam perasaan. Percuma ada pernikahan jika sama sekali tidak ada kejujuran, saling berbohong hingga timbulah ketidaknyamanan. Percuma ada rumah tangga jika yang difikirkan hanya diri sendiri, kebahagiaan diri sendiri karena sejatinya bahagia istri dan anak adalah bahagia paling sempurna bagi seorang suami.

Pada akhirnya yang diinginkan seorang wanita setelah berumah tangga adalah punya partner hidup, bukan hanya sekedar pasangan, melainkan bisa menjadi teman untuk berbagi cerita disetiap moment yang sudah terlewatkan, saling bekerja sama dalam segala hal, dan yang pasti yang selalu diinginkan adalah kejujuran dan keterbukaan, seorang istri bisa saja tahan dengan segala masalah yang ada, namun jika suaminya tidak jujur dan terbuka ini akan sangat melukainya, bahkan mampu menghilangkan rasa percaya kepada suaminya.

Engkau tau jika istrimu sudah kehilangan kepercayaan terhadapmu, dia tak akan lagi ingin tau apa yang engkau lakukan, dia tak ingin lagi berdebat denganmu, dia lebih banyak diam dan komunikasi sepentingnya saja denganmu, ingatlah bahwa wanita itu pengingat paling kuat, dia dengan mudah memaafkan namun dia tak akan pernah melupakan. berkali-kali ia akan memberi kesempatan namun untuk melupakan, baginya sangat sulit dilakukan.

Menikah itu isinya adalah kompromi dan Komunikasi, maka jika ada salah satu diantara pasangan yang saling diam, menutupi sesuatu yang seharusnya diceritakan, tidak terbuka kepada pasangan, maka itu patut untuk dipertanyakan, karena pernikahan itu isinya komunikasi yang baik, yang dibicarakan dengan baik-baik.

PoV Angkasa.

Aku terbangun di sepertiga malam, membersihkan diri, lalu bersuci, membasuh muka, membasuh tangan, mengusap sebagian rambut yang ada di kepala, membasuh telinga, hingga membasuh kaki. Rasanya tenang sekali. Ku bangunkan bidadari yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Dek," panggilku, seraya menepuk-nepuk pipi mulusnya dengan sangat pelan.

Dia tak kunjung bangun, mungkin efek kecapean, dari pagi ia sibuk membereskan pakaian. Sungguh kesian, ku tatap wajahnya, cantik, benar-benar cantik. Setiap aku memandangnya, selalu saja aku tersenyum dibuatnya, mungkin saking senangnya memiliki istri cantik seperti dia.

"Cantik, bangun dulu yuk, sebentar. Waktunya salat malam, tuh Allah sudah menunggu, ia siap mendengar curhatan kita di sepertiga malam-Nya," tuturku kembali, seraya kembali menepuk pelan pipi cabinya.

"Hmmm," gumamnya singkat.

"Pasti lelah ya? Yaudah istirahat saja, mas duluan ya," ucapaku, seraya bangkit.

Namun, ketika aku hendak bangkit dari posisiku yang tengah duduk di sampingnya, ia memegang tanganku dengan lemasnya, seraya berkata, "Ikut, masa tega nahkoda meninggalkan penumpangnya! Nanti aku tertinggal, mas ke pelabuhan surga-Nya!"

"Masya Allah, ayok! Sini mas gendong, mau?"

Ia menganggukkan-anggukan kepala, tanpa berekspresi apapun, karena baru terbangun dari tidurnya.

Ah, benar-benar manja bidadariku yang satu ini, untung saja dia badannya mungil, hingga aku mudah menggendongnya ke mana-mana. Ku gendong ia, ke kamar mandi untuk bersih-bersih, dan bersuci.

"Allahuakbar."

"Assalamualaikum warahmatullah."

"Alhamdulillah."

"Wahai istriku, engkau dulu seorang gadis yang leluasa beraktifitas, banyak hal yang bisa kau perbuat dengan kemampuanmu. Aku yang menjadikanmu seorang istri. Menambahkan kewajiban yang tidak sedikit. Memberikanmu banyak batasan, mengatur mu dengan banyak aturan, dan aku pula yang menjadikanmu seorang ibu nanti. Menimpakan tanggung jawab yang tidak ringan. Mengambil hampir semua waktumu untuk aku dan anak-anakku kelak."

"Wahai istriku, engkau yang dulu melenggang kemanapun tanpa beban, aku yang memberikan beban di tanganmu, dipundak mu, untuk mengurus keperluanku, juga memelihara rumahku. Kau relakan waktu dan tenagamu melayaniku dan menyiapkan keperluanku. Kau ikhlaskan rahimmu untuk mengandung anak-anakku kelak, kau buang egomu untuk menaatiku, kau campakkan perasaanmu untuk mematuhiku."

"Wahai istriku, dikala susah, kau setia mendampingiku. Ketika sulit, kau tegar di sampingku. Saat sedih, kau pelipur laraku. Dalam lesu, kau penyemangat jiwaku. Bila gundah, kau penyejuk hatiku. Kala bimbang, kau penguat tekadku. Jika lupa, kau yang mengingatkanku. Ketika salah, kau yang menasehatiku."

"Wahai istriku, telah sekian lama engkau mendampingiku, kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai laki-laki. Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu? Sungguh aku berterima kasih, karena kau selalu ada di sisiku, menemani, melayani, dan kau tahu? Aku jatuh cinta kepadamu berkali-kali."

Aku peluk tubuhnya, ntah yang ke berapa kali ku usap punggungnya, rasanya sangat iba, ketika melihat seorang wanita yang sudah halal tepat di depan mata, badannya mungkin sedang rapuh, ku coba untuk menenangkannya dengan sebuah pelukan hangat, hingga rasa rapuh sedikit demi sedikit akan runtuh, hingga kembali sembuh dan tangguh.

Ia menangis sesenggukan, ketika ku peluk tubuhnya yang kelelahan. Melingkarkan tangannya dengan erat, hingga meremasnya dengan kuat.

"Kumohon, jangan pergi mas, jangan tinggalkan aku sendiri, aku takut--

"Syut! Jangan bilang seperti itu. Kita sama-sama, saling bekerja sama, merangkul antara satu dan lainnya."

6 alasan mengapa suami harus memeluk istri setiap hari:

1. Meningkatkan keromantisan⁠

Cukup dengan memeluk istri saja saat akan berangkat bekerja, sepulang kerja, atau sebelum tidur. Ini akan membuat sebuah hubungan makin romantis.

2. Membantu komunikasi⁠

Apakah kita tahu bahwa pelukan ternyata memiliki bahasa komunikasi yang luar biasa? Para ahli dapat mengklaim bahwa satu pelukan dapat membantu komunikasi non-verbal untuk menggambarkan rasa sayang, terharu, terima kasih, kekesalan, bahkan kemarahan.⁠

3. Membantu meringankan beban istri⁠.

Satu pelukan sehari akan memberi begitu banyak kehangatan bagi istri kita. Jika kita ingin menunjukkan bahwa kita peduli, maka peluk dia, karena terkadang istri lebih merasa bimbang dan lelah ketimbang suaminya. Satu pelukan saja dapat menenangkannya.⁠

4. Menghilangkan stres⁠

Memeluk istri terbukti dapat menghilangkan stres. Pasalnya, pelukan kepada istri mampu mengurangi jumlah hormon stres kortisol yang diproduksi dalam tubuh manusia.

5. Meningkatkan suasana hati⁠

Ketika istri menerima pelukan kita, hormon oksitosin akan dilepaskan sehingga membuat sang istri merasa hangat, tenang, dan juga bahagia.⁠

6. Meredakan emosi⁠

Tak dipungkiri bahwa setiap kehidupan rumah tangga pasti ada cekcok. Satu pelukan saja bisa meluluhkan hati wanita. Beri dia kehangatan, rasa nyaman, cinta, dan meminta maaf secara tulus.

Para wanita sejatinya akan mengetahui bahwa setelah menikah, mereka tidak perlu lagi suami yang tampan, punya stemple penuntut ilmu, lulusan kampus Timur tengah, atau bahkan seorang ustadz. Semua itu tidak ada berguna ketika dirinya tidak menemukan praktek pernikahan yang sakinah.

Mereka akan sadar bahwa mereka hanya butuh sosok suami yang taat, membimbing, mau saling belajar dan menasehati, bertanggung jawab terutama dalam nafkah, serta mempergauli istri dengan Akhlak yang baik.

Dia hanya butuh suami yang mau menurunkan ego kemudian sigap saling membantu bersama. Ingat! Pernikahan itu Ilmu praktek bukan teori semata. Oleh karena itu, yang ditekankan oleh Nabi adalah Akhlak dari Calon Suami.

Berapa banyak mereka yang menyesal menolak orang biasa-biasa demi menerima pinangan sosok penuntut ilmu tapi nol besar.
Berapa banyak mereka yang bahagia karena melepas ego mencari pasangan yang sempurna demi rumah tangga yang sakinah, mawadah, dan warahmah. 

Semoga Allah memberikan kepada kita pasangan yang baik dan membantu Kita senantiasa taat kepada-Nya.






Ukhty BarbarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang