unsupervised

55 6 3
                                        


Pagi hari di Lee mansion berjalan seperti biasa. Matahari mulai naik, menyinari setiap sudut rumah yang besar dan megah itu. Para staf rumah tangga sudah sibuk dengan tugas mereka masing-masing, mempersiapkan segala sesuatu agar hari itu berjalan lancar untuk keluarga Lee. Minho, seperti biasa, sudah bangun lebih awal untuk memulai harinya. Setelah berpakaian rapi dalam setelan kerja yang sempurna, dia melangkah keluar dari kamarnya, namun sesuatu menahannya. Pikirannya masih tertuju pada Seungri yang semalam kambuh.

Dengan langkah yang mantap, Minho menuju kamar Seungri. Dia tahu betapa keras kepala adiknya itu, dan dia ingin memastikan bahwa Seungri tidak mencoba memaksakan dirinya untuk pergi ke kampus, kondisinya belum sepenuhnya pulih. Minho membuka pintu kamar Seungri perlahan, berusaha untuk tidak membuat suara yang akan mengejutkan adiknya dari tidur.

Seungri masih terbaring di tempat tidurnya, selimut tebal menutupi tubuhnya. Alat bantu oksigen masih terpasang di hidungnya, tapi napasnya terdengar lebih tenang dan teratur daripada malam sebelumnya. Minho merasakan sedikit kelegaan melihat itu, tapi dia tahu ini belum waktunya untuk merasa lega sepenuhnya.

Minho mendekati tempat tidur, duduk di tepi ranjang dengan hati-hati agar tidak membangunkan Seungri secara tiba-tiba. Dia menatap wajah adiknya yang masih terlihat begitu muda dan polos saat tertidur, mengingatkan Minho bahwa, terlepas dari semua kehebatan dan pemberontakannya, Seungri masih anak yang rentan.

"Seungri-ah," panggil Minho pelan, suaranya lembut tapi cukup untuk didengar oleh adiknya. Dia menyentuh lengan Seungri dengan lembut, mengguncangnya sedikit untuk membangunkannya.

Seungri hanya bergumam pelan, suaranya serak dan dalam karena masih diliputi kantuk. "Hmm... apa...?" jawabnya tidak jelas, matanya tetap tertutup sementara tubuhnya sedikit bergerak mencoba mencari posisi yang lebih nyaman.

"Ini hyung. Sudah pagi, Seungri," kata Minho lagi, suaranya pelan dan lembut. "How are you feeling? feel better already?"

Seungri hanya menggumamkan sesuatu yang tidak jelas lagi, seolah-olah kata-katanya bercampur dengan sisa-sisa mimpinya. "Hyung... mau tidur lagi... capek..." jawabnya dengan suara yang masih sangat berat dan malas, lalu dia menarik selimutnya lebih dekat ke tubuhnya.

Minho tersenyum tipis mendengar respon adiknya yang begitu manis dalam kantuknya. "Aku tahu kau lelah, Seungri," katanya lembut, terus membelai lengan adiknya dengan gerakan menenangkan. "Karena itu hyung ingin kau tahu hari ini kau tidak perlu pergi ke kampus atau melakukan apa pun yang biasanya kau lakukan. Aku ingin kau istirahat di rumah saja, oke? Kau perlu memulihkan diri sepenuhnya."

Seungri hanya merespons dengan anggukan kecil, tapi matanya masih terpejam rapat. "Hyung... besok aja..." gumamnya lagi, kali ini dengan sedikit lebih banyak kesadaran, meskipun jelas bahwa tubuhnya masih menuntut lebih banyak waktu untuk tidur.

Minho menghela napas panjang, masih dengan senyuman kecil di wajahnya. Dia tahu bahwa Seungri tidak akan menyerah begitu saja untuk melakukan rutinitasnya, tapi hari ini dia tidak akan membiarkan adiknya memaksakan diri. "Tidak, Seungri," jawab Minho dengan nada yang lebih tegas tapi tetap lembut. "Kau butuh istirahat sekarang, dan aku tidak ingin melihatmu keluar dari tempat tidur hari ini. Jika kau mencoba untuk bangun, aku akan menyuruh Eunji untuk mengikatmu di tempat tidur."

Seungri, yang setengah sadar, hanya mengangkat satu tangan dan melambaikannya lemah, seolah-olah mengatakan, "Iya, iya, hyung." Tapi jelas dari gerakannya yang malas bahwa dia tidak benar-benar berencana untuk bangun dalam waktu dekat.

Minho tersenyum lagi dan kemudian merapikan selimut di sekitar Seungri, memastikan adiknya tetap hangat dan nyaman. Dia memeriksa alat-alat medis yang terhubung pada Seungri, memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Oksigen yang terus mengalir melalui nasal cannula di hidung Seungri masih teratur, dan napasnya juga stabil.

Rebellious Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang