planned encounter

46 5 1
                                    

Suatu hari, Seungri memutuskan untuk keluar. Sudah seminggu sejak terakhir kali dia keluar rumah, dan orangtuanya masih dalam perjalanan bisnis, jadi dia merasa aman dari ceramah mereka jika terjadi masalah. Seungri turun ke lantai bawah dengan pakaian yang mencerminkan gayanya yang unik dan artistik: oversized graphic tee, black kilt dengan pola tartan, dan skinny jeans hitam robek di bawah kilt, menambah sentuhan grunge. Sepatu converse putih yang sudah usang melengkapi penampilannya.

Saat sampai di ruang tamu, dia melihat Minho yang sedang duduk dengan damai di sofa, membaca buku. Hari itu adalah hari Minggu, jadi Minho tidak bekerja. Biasanya, Minho akan bermain golf atau melakukan aktivitas lain yang disukai orang kaya untuk menghabiskan akhir pekan, tetapi Seungri tidak terlalu tertarik pada hal-hal tersebut.

"Hyung, aku mau keluar sebentar sama Sehun dan Daesung," kata Seungri, mencoba terdengar santai.

Minho mengangkat pandangan dari bukunya dan menatap Seungri dengan perhatian. "Mau ke mana kalian?"

Seungri mengangkat bahu. "Cuma mau nongkrong di tempat Sehun atau di tempat biasa kita."

Minho masih terlihat skeptis. "Apa yang kalian rencanakan? Kamu tahu, hyung tidak mau kamu sakit lagi."

Seungri menghela napas pelan. "Hyung, tenang aja. We just gonna hang out for a bit. Aku nggak akan terlalu capek atau minum banyak."

Minho mengangguk, meski jelas masih khawatir. "Baiklah, tapi jangan pulang terlalu malam. Pastikan kamu kembali sebelum tengah malam."

Seungri tersenyum, merasa lega meskipun dia tahu itu hanya alasan. "Iya, hyung. Aku janji."

Minho bangkit dari sofa dan mendekati Seungri, memeluknya dengan lembut namun tegas. "Have fun but please be careful, Seungri-ah."

Seungri membalas pelukan Minho dengan hangat. "Aku tahu, hyung. Aku akan hati-hati."

Setelah itu, Seungri keluar rumah dan menuju tempat Sehun. Begitu tiba di rumah Sehun, mereka langsung merencanakan untuk pergi ke klub malam, seperti yang sudah mereka rencanakan beberapa hari lalu di kampus.

Sehun tersenyum lebar saat melihat Seungri tiba. "Siap untuk malam ini, Ri?"

Seungri mengangguk dengan semangat. "Siap banget! Kita bakal ketemu Jiyong lagi nggak, ya?"

Daesung tertawa kecil. "Siapa tahu. Yang penting kita bersenang-senang dulu. Kalau ketemu Jiyong, itu bonus."

Mereka bertiga akhirnya berangkat ke klub malam yang biasa mereka kunjungi. Seungri merasa lebih bebas dan hidup saat berada di sekitar teman-temannya, meskipun di balik pikirannya, dia tahu ada batasan yang harus dia perhatikan. Tetapi malam itu, dia memutuskan untuk menikmati kebebasan dan kebersamaan dengan teman-temannya.

Begitu tiba di klub, musik yang keras dan cahaya lampu yang berkilauan menyambut mereka. Seungri, Sehun, dan Daesung langsung menuju ke lantai dansa, bergabung dengan keramaian dan menikmati malam mereka. Seungri merasa lebih hidup dan bebas dari segala beban, meskipun dia tahu ada konsekuensi yang harus dihadapinya nanti.

Seungri memutuskan untuk membiarkan dirinya menikmati malam itu sepenuhnya, berharap bisa bertemu Jiyong lagi di tengah gemerlap dan hingar bingar klub malam Seoul.

.
.
.

Seungri, dengan segelas minuman di tangan, tersenyum lebar sambil menikmati momen kebebasannya. Dengan gayanya yang mencolok, Seungri menarik perhatian bayak mata. Tiba-tiba, dia merasa seseorang meraih pinggangnya, dan menariknya menjauh dari lantai dansa. Dalam sekejap, dia mendapati dirinya terpojok di dinding, dipeluk dengan lembut namun tegas.

Rebellious Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang