party and him

110 4 0
                                        


Di waktu makan malam, ketika suasana sudah agak tenang setelah insiden Seungri tadi, kedua orangtuanya mengumumkan bahwa mereka akan pergi ke sebuah pesta.

"Eh, eomma, appa, aku tidak ingin pergi ke pesta itu," protes Seungri dengan ekspresi wajah yang cemberut.

"Sayang, kamu tahu betapa pentingnya menjaga hubungan dan reputasi dalam dunia bisnis bagi keluarga kita, dan menghadiri pesta ini adalah salah satunya." kata eomma dengan suara penuh pengertian.

Seungri menggelengkan kepala. "Tapi aku benci pesta-pesta seperti itu, kenapa aku harus pakai jas dan berpura-pura senang dengan orang-orang yang tidak penting untukku. Aku lebih suka melukis di kamarku."

Appa menyentuh bahu Seungri dengan lembut. "Kami tahu, nak. Tapi kadang-kadang kita harus melangkah keluar dari zona nyaman kita untuk mendukung keluarga dan bisnis kita, appa tidak menyuruhmu untuk melakukan sesuatu atau bergabung dengan urusan bisnis di pesta itu tapi hanya kehadiranmu, itu sudah cukup."

Minho, yang duduk di seberang meja, memberikan pandangan simpatik pada adiknya. "Seungri, mungkin ini akan menjadi kesempatan bagus bagi kamu untuk memamerkan karyamu juga. Siapa tahu, mungkin ada orang-orang di sana yang tertarik dengan lukisanmu."

Seungri mengangkat bahunya dengan malas. "Ya, mungkin saja."

Minho tersenyum. "Kamu bisa pakai jas dengan gaya kamu sendiri, Seungri. Lagi pula ini hanya pesta biasa dimana harus ada kehadiran kita sebagai keluarga dan kamu tidak perlu begitu khawatir, ini bukan pesta yang dihadiri presiden, Seungri-ah."

Seungri mengangguk dengan ragu. "Baiklah, aku akan mencoba. Tapi tidak janji akan bertahan lama di sana."

Appa dan eomma tersenyum lega. "That's my son," ucap sang appa dengan bangga.

Seungri menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis. "Ya, ya, aku tahu."

Hari pesta tiba, dan suasana di Mansion Lee tepatnya di kamar si anak bungsu sedikit tegang saat Seungri bersiap-siap untuk menghadiri acara itu. Seungri berdiri di hadapan cermin kamarnya, dengan wajah yang sedikit murung, sementara eommanya sibuk mengatur jas hitam yang dipakainya.

"Eomma, aku benar-benar tidak suka pakai jas," keluh Seungri sambil melirik ke arah cermin.

Eomma tersenyum lembut, mencoba memberikan semangat pada anaknya. "Tapi kamu terlihat tampan sekali, nak. Percayalah, kamu akan menarik perhatian semua orang di pesta nanti. Omo look at you, yeppeun-dae uri adeul."

Seungri menggelengkan kepala dengan lesu. "aniyo, aku lebih suka memakai celana jeans dan t-shirtku, eomma."

"Eomma juga suka melihatmu mengenakan pakaian santai, tapi kadang-kadang kita harus menyesuaikan diri dengan situasi, arraseo?" ujar eomma sambil memperbaiki dasi Seungri.

Seungri menghela nafas dalam-dalam. "Ya, aku tahu. Tapi tetap saja."

Eomma menyentuh pipi Seungri dengan lembut. "Kamu akan baik-baik saja, sayang. Sekarang, tersenyumlah sedikit, kamu terlihat sangat tampan dengan setelan jas itu."

Seungri mencoba tersenyum tipis, meskipun hatinya masih merasa berat. Dia melihat dirinya di cermin, mencoba menemukan sedikit kepercayaan diri dalam penampilannya.

"okay eomma, aku siap," ucapnya akhirnya, mencoba meyakinkan diri sendiri.

Eomma tersenyum puas. "Bagus sekali, nak. Ayo pergi appa dan hyungmu pasti sudah menunggu."

Seungri mengangguk dan mengikuti eommanya ke mobil dimana Lee byung hun and Lee Minho sudah menunggu, Seungri berusaha menyingkirkan perasaan tidak nyaman dalam dirinya. Meskipun dalam hatinya masih tidak rela dan malas untuk berhadapan dengan orang-orang asing di pesta nanti tapi yaa mau bagaimana lagi, sudah jadi tanggung jawabnya sebagai seorang Lee.

Rebellious Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang